Bertahan Hidup Di Tenda Tanpa Listrik, Dompet Dhuafa Terangi Pengungsian Di Donggala

DONGGALA, SULAWESI TENGAH — “Kami di desa ini, masih bertahan hidup tanpa listrik dan tinggal di tenda,” terang Ruci (50), salah satu warga terdampak gempa bumi Palu.

Pasca terjadinya bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah pada Jum’at, 28 Oktober 2018 lalu, turut berdampak pada fasilitas umum terutama ‘memutus’ akses transportasi hingga ketersediaan listrik. dari kondisi tersebut, pada Minggu (14/10/2018) sore, tim kemanusiaan Dompet Dhuafa mendistribusikan bantuan logistik berupa mesin genset sebanyak 4 unit, juga sejumlah 120 paket hygiene kit ke Desa Ape, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala Barat.

Tim Evakuasi Respon DMC (Disaster Management Centre) Dompet Dhuafa, Maizar Helmi, mengatakan, “Terdapat 117 Kepala Keluarga di Desa Ape ini dengan 35 rumah rusak berat terdampak gempa patahan sesar Palu Koro. Bahkan diantaranya listrik belum pulih hingga saat ini”.

Bantuan logistik berupa mesin genset yang dilakukan Dompet Dhuafa untuk penerima manfaatnya, menjadi salah satu solusi akan kebutuhan listrik bagi keadaan penyintas bencana di Donggala. Mesin genset tersebut merupakan hasil donasi dari ex-Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2018, yang dikelola langsung oleh Dompet Dhuafa untuk respon kemanusiaan bencana melalui gerakan #LoveSulawesi.

“Pagi tadi, pengiriman tahap pertama yaitu sejumlah 50 unit dari total 165 unit mesin genset, kini tengah berada di Pos Induk Dompet Dhuafa di Jalan Nangka, Palu. Salah satu bentuk bantuan tersebut, akan didistribusikan ke beberapa wilayah terdampak, khususnya penerima manfaat yang berada di pengungsian,” tambah Maizar.

“Bantuan dari Dompet Dhuafa ini pasti akan sangat bermanfaat untuk kami toh. Terima kasih banyak, Alhamdulillah,” ungkap Ruci. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)