Cahaya Islam Di Pedalaman Halmahera

HALMAHERA — Pedalaman Halmahera di daerah Maba Utara, sangat membutuhkan perhatian. Daerah ini belum ada listrik dan sinyal telepon. Transportasi utama pun harus menggunakan kapal kayu yang berjadwal seminggu beberapa kali saja. Sebab sangat tidak memungkinkan untuk melalui jalan darat. Karena banyak gunung dan sungai yang belum ada jembatannya.

Dalam wilayah tersebut, terdapat beberapa desa yang berjarak dengan jalan yang tidak mudah untuk ditempuh. Kadang kala harus melintasi laut yang berombak tinggi, lantaran sedang musim angin selatan. Kadang kala juga mesti berani melewati jalan di tengah rawa yang banyak buaya, atau menempuh gunung yang tinggi berkerikil, bebatuan, curam dan tanpa aspal.

Namun setiap jalan penuh dengan tantangan itu, tidak menyurutkan tekad dakwah Ustadz Nurhadi, Dai Pedalaman Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa). Masyarakat antusias dan senang dengan kehadiran Ustadz Nurhadi untuk mengabdi di desa-desa tersebut. Mereka ingin di desanya ada dai yang siap membina anak-anak dan warga sekitar.

Sudah lebih dari satu semester, Ustadz Nurhadi melakukan kegiatan-kegiatan sosial hingga dakwah mimbar, dari satu desa ke desa lain. Ia mengaku pada lebaran Idul Adha, kebahagiaan bertambah ketika ada satu keluarga mau bersyahadat. Keluarga ini masuk Islam karena anak perempuan umur 4 tahun yang sering memakai kerudung, jika diminta untuk melepas kerudungnya, anak perempuan itu menangis. Hingga akhirnya ayah dan ibunya menyatakan ingin masuk Islam.

Disusul menjelang maghrib, ada lagi salah seorang remaja Suku Togutil yang menyatakan ingin masuk Islam. Seusai shalat berjamaah, remaja ini pun bersyahadat, disaksikan oleh Imam masjid setempat dan jamaah. Ia ingin masuk Islam karena melihat teman-teman remaja sukunya kelihatan bersih dan rapi. Semoga Allah memudahkan jalan dakwah ini kepada kejayaan Islam dengan berbondong-bondong orang masuk Islam. (Dompet Dhuafa/NH Cordofa)