Cegah Abrasi Dengan Sedekah Pohon

INDRAMAYU-JAWA BARAT, Belasan kilometer jalur pantai utara Jawa khususnya wilayah Indramayu yang merupakan wilayah tanaman mangrove, dari tahun ke tahun mengalami pengurangan lahan . Hal ini berdampak pada peningkatan abrasi yang terjadi di sepanjang jalur pantai utara Jawa atau yang dikenal jalur Pantura. Jika sedang terjadi kenaikan gelombang air laut maka wilayah pesisir tersebut akan tergenng. Sebelumnya pemerintah mencoba menanggulangi dengan membuat pemecah ombak, namun ini hanya sementara. Oleh karena itu peran penting mangrove dalam menjaga ekosistem sangat penting. Terlebih banyaknya pembukaan area tambak hingga arena wisata menjadi ancaman terbesar dalam pelestarian mangrove di wilayah Pantai Utara Jawa.

Dalam rangka memperingati Hari Pohon 21 November, Semesta Hijau Dompet Dhuafa melakukan penanaman 7000 bibit mangrove di Pantai Tiris, Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Minggu (12/11).Program bertajuk Sedekah Pohon ini merupakan upaya perbaikan lingkungan dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat lokal. Jenis pohon yang ditanam adalah jenis mangrove Rhizopora yang merupakan tanaman khas pesisir yang kini keberadaannya semakin berkurang akibat aktivitas manusia.

“Kegiatan kali ini adalah salah-satu wujud komitmen Dompet Dhuafa terhadap lingkungan dan masyarakat pesisir. Dengan menanam mangrove, kami berharap dapat membantu upaya pengembalian daya-dukung lingkungan pesisir sehingga tercipta prasyarat untuk membangun keberdayaan masyarakat khususnya di Desa Pabean Ilir, Indramayu” tutur Syamsul Ardiansyah selaku Direktur Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa yang juga sebagai penanggung jawab pelaksana program.

Menurut Nasito, Kepala Desa Pabean Ilir, program Sedekah Pohon ini menjadi percontohan yang baik di Desa Pabean Ilir. Menurutnya selain ada rehabilitasi dengan penanaman mangrove, juga ada edukasi pengenalan mangrove kepada anak-anak. Ia berterima kasih kepada Semesta Hijau Dompet Dhuafa karena anak-anak sekitar turut disertakan dalam upaya melestarikan mangrove untuk jangka panjang. “Supaya generasi muda, anak-anak (di desa) kita ini lebih peduli terhadap mangrove”, ujarnya.

 

Diharapkan program ini selain dapat mengembalikan keseimbangan lingkungan pesisir, masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat ekonomi yang  dari pemanfaatan wisata hutan mangrove dan pengolahan hasil buah mangrove menjadi komoditas unggulan.

 

Sebelumnya, masih dalam rangkaian program yang sama, Semesta Hijau Dompet Dhuafa melakukan sosialisasi pengenalan mangrove kepada siswa-siswi SDN Pabean Ilir 3, Desa Pabean Ilir, Indramayu, Sabtu (4/11). Mengusung tema “Mangrove for Student” , siswa – siswi diperkenalkan dengan berbagai jenis dan fungsi mangrove di daerah Indramayu serta ancaman kelangsungan ekosistem mangrove.

“Kegiatan ini akan menumbuhkan karakter peduli lingkungan sejak dini” ujar Sodikin salah satu fasilitator yang juga sebagai kandidat doktor IPB di bidang penelitian mangrove.(DMC Dompet Dhuafa)