CEO I-Grow Bersama Bersama Pemkab Trenggalek Ajak Mahasiswa Berpikir Kreatif

 

MALANG — PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) bekerja sama dengan Dompet Dhufa Pendidikan menggelar kegiatan Inspiring Talk and Career Plan Training. Acara ini dihelat pada Sabtu (25/11), di Auditorium Universitas Brawijaya. Acara ini merupakan bagian dari program kerja sama strategis antara PTTEP dengan Dompet Dhuafa. Selama tiga tahun lebih telah memberikan beasiswa kepada 25 mahasiswa terbaik dari kampus terbaik di Indonesia.

Hadir dalam acara tersebut perwakilan PTTEP Indonesia Afiat Djajanegara, Manajer Pendidikan Dompet Dhuafa, Ahsin Aligori, GM Beastudi Indonesia, Purwo Udhi Utomo. Sedangkan Inspiring Talk diisi oleh CEO Igrow, Andreas Senjaya, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek dan Marlina Yanti mahasiswa Kedokteran Universitas Hassanudin yang juga merupakan ketua departemen kesehatan Desa Produktif Etos Makassar.

Acara Inspiring Talk merupakan salah satu cara untuk memberikan inspirasi, khususnya kepada mahasiswa dan pemuda. Marlina Yanti yang di dapuk untuk menyampaikan, mulai bercerita tentang keluarganya. Ayahnya Surahman seorang petani, sedangkan ibunya Dumianti merupakan ibu rumah tangga. Semenjak kecil ia memiliki kepercayaan dan keyakinan bahwa jalan kesuksesan itu bukan berdasarkan apa yang dimiliki, namun karena usaha dan kemauan.

“Sukses bukan hanya milik mereka yang mampu, tapi juga milik orang yang mau,” ujar dara kelahiran Kabupaten Luwu Timur 20 tahun silam tersebut.

Sementara itu, Andreas Senjaya, CEO IGrow menjelaskan tentang bagaimana memulai membangun aktivitas yang bermanfaat kepada masyarakat. Kapasitas dan strategi membuat program terus bertahan dalam menghadapi persaingan. Karya-karya kebaikan terus kita lahirkan untuk memberikan dampak kepada masyarakat luas. Ketika teknologi bertemu dengan kebutuhan masyarakat sehingga membuat produk mampu diterima secara massif. Namun ketika produk teknologi tidak berkembang maka ia akan ditinggalkan oleh pelanggan, papar pria yang biasa dipanggil Jay tersebut.

Pemaparan berbeda lebih banyak disampaikan oleh perwakilan dari pemerintah yaitu Ratna Sulistiyowati, PLT Kepala Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek. Kita banyak menghadapi kasus sosial. Jika kasus tersebut tidak dilakukan pengobatan yang tepat akan menjadi masalah lebih besar. Kelompok masalah yang terjadi di masyarakat mulai dari gelandangan, orang gila, kekerasan anak dan lain-lain belum menemukan solusi yang baik dari pemerintah, jelas perempuan berlatar belakang dokter umum tersebut.

Ratna bercerita tentang kejadian menyedihkan yang sering terjadi ketika orang gila dan gelandangan dibuang ke daerah lain atau ke hutan dan kawasan pelosok lainnya. Administrasi sering kali berbelit-belit apalagi jika masalah kesehatan tersebut terjadi pada orang miskin. Maka Pemda Trengalek membentuk tim khusus untuk melakukan percepatan permasalahan pelayanan kesehatan dan sosial.

Acara terakhir adalah Career Plan Training yang diisi oleh coach Budi Pengestu dari Dintintive Career dengan metode mind mapping dalam merencanakan karir yang telah terbukti membuat ratusan peserta training mendapatkan karir terbaiknya. (Dompet Dhuafa/Dila Pendidikan)