Dai Muda Cordofa: Satu Dalam Dakwah, Harmoni Dalam Langkah

BANDUNG — Dalam rangka menjawab kebutuhan dakwah di tengah masyarakat, Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menggelar acara Cordofa Leadership Camp (CLC) Batch II yang diikuti oleh 69 mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

Menurut Ahmad Fauzi Qosim selaku Head of Cordofa, Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kerelawanan Dai siaga bencana di kalangan para pelajar. Kemudian juga mensyiarkan pemahaman Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF), serta menguatkan jaringan dakwah nusantara melalui peran LDK dalam aksi nyata memberdayakan masyarakat sekitar.

“Melalui Cordofa Leadership Camp, berharap dapat membentuk kerelawanan Dai siaga bencana pada mahasiswa aktivis dakwah. Dapat memberikan pemahaman dakwah ZISWAF di kalangan kampus. Kemudian menguatkan jaringan dakwah mereka, bukan hanya sekadar di lingkungan pendidikan. Namun dapat merambah lebih luas ke masyarakat,” tutur Ahmad Fauzi Qosim.

Cordofa Leadership Camp (CLC) Batch II terselenggara selama empat hari, mulai dari tanggal 10-14 Maret 2017, di kawasan Lembang, Bandung, dengan mengusung tema “Satu dalam Dakwah, Harmoni dalam Langkah”. Para peserta dibekali materi dan pelatihan seperti Kepemimpinan dalam Islam, Diskusi Negarawan Muslim, Filantropi Islam dan Manajemen Dakwah, Nilai-Nilai Kemanusiaan (Dompet Dhuafa), Fiqih Ikhtilaf, Menyikapi Perbedaan dalam Islam, Spiritualitas Dai, Asa Kerelawanan, First Aid, Trauma Healing, serta Social Entrepreneur dan Community Development.

Para peserta dihadapkan dalam ketangguhan seorang dai melalui rangkaian longmarch atau melakukan perjalanan di alam bebas selama semalam penuh, sembari muhasabah diri. Dai-dai muda Cordofa juga dituntut belajar dari kearifan lokal, guna memahami masalah yang tengah terjadi di masyarakat dan mendiskusikan solusi.

“Dai muda Cordofa harus dapat menguatkan aktivitas dakwah Bil Hal. Bukan hanya mensyiarkan nilai-nilai agama secara lisan, tetapi dapat memberdayakan masyarakat atau menjadi problem solver. Dengan demikian masyarakat dapat merasakan kehadiran mereka. Semoga CLC ini melahirkan dai yang tidak hanya kuat dan semangat di dunia kampus. Melainkan dapat melakukan aksi nyata dalam masyarakat,” tambah Fauzi.

Sejumlah peserta yang mengikuti pelatihan kepemimpinan dai ini mengaku mendapatkan berbagai manfaat dan mulai memahami tujuan hidup bagi seorang muslim. Salah satunya Elisnasari, perwakilan dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

“Setelah mengikuti CLC, banyak sekali ilmu yang bermanfaat. Banyak sekali pelatihan yang membuat diri saya menjadi lebih mandiri dan memahami apa arti tujuan hidup bagi seorang muslim. Kedepan, semoga saya dapat mengaplikasikan ilmu ini di kampus dan menjadi muslim negarawan yang bermanfaat di tengah masyarakat,” ujar Elisnasari, aktivis dakwah kampus Baabussalam Untirta.

Hal senada disampaikan oleh Irfan dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Huriyyah IPB. “CLC merupakan kegiatan leadership seorang dai yang pertama kali saya ikuti. Kegiatan ini bermanfaat untuk melatih kepemimpinan dan spiritual seorang dai, juga bagaimana cara menempatkan diri di masyarakat, menyusun dan menganalisa program pemberdayaan. Sehingga dakwah ini masuk ke ranah masyarakat,” ujar Irfan, mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Cordofa Leadership Camp (CLC) Batch II pada penyelenggaraannya didukung penuh oleh Dompet Dhuafa Jawa Barat, Dompet Dhuafa Volunteer, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa, dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.

Cordofa berharap pasca pelatihan, para Dai muda dapat menggali potensi yang ada di sekitar kampus, mengenai komunitas-komunitas yang dapat diintervensi program dakwah, dan memberikan manfaat bagi masyarakat. (Dompet Dhuafa/Rachmat Cordofa)