Dalam Duka Mendalam, Darmanto Bantu Relawan Memetakan Lokasi Longsor

PONOROGO — Pagi itu, matahari merekah bersama cerahnya cuaca dan langit biru memayungi Dukuh Kajaran, Dusun Tangkil, Banaran, Pulung, Ponorogo. Selasa (4/4), merupakan hari ketiga dari pencarian korban longsor di kawasan tersebut. Relawan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa beserta seluruh relawan dari berbagai organisasi berbondong-bondong dengan semangat evakuasi korban di hari yang cerah ini. Walau medan di lokasi masih sulit untuk diakses.

Ketebalan longsoran tanah di kawasan tersebut, masih menjadi kendala para relawan dalam melangsungkan proses evakuasi. Sementara hanya alat berat yang dikerahkan untuk membuka jalur sekaligus mencari korban jiwa yang masih tertimbun longsoran. Kemudian, minimnya warga yang dapat membantu pemetaan lokasi juga menjadi kendala. Ya, warga Kajaran masih trauma saat kembali melihat lokasi longsoran.

Namun, kali ini relawan sedikit mendapat bantuan untuk pemetaan kondisi lapangan. Dalam duka manedalam setelah kehilangan ayah dan pamannya, Darmanto (32), kini memberanikan diri mendatangi lokasi. Tak lain lagi langkah Darmanto adalah upaya membantu tim evakuasi untuk menemukan ayah dan sanak saudaranya yang turut menjadi korban.

“Kehadiran saya tentu ingin memudahkan para relawan dalam proses pencarian korban. Karena selain ayah saya, Pak Kateno, masih ada beberapa saudara yang tertimbun. Dengan mengacu pada beberapa pohon yang masih tersisa, saya dapat menggambarkan lokasi awal daerah ini. Mungkin gambaran dari ingatan saya ini dapat mempercepat proses evakuasi,” tutur Darmanto, saat ditemui di zona c, lokasi tanah longsor.

Ketebelan timbunan tanah longsor yang berkisar antara 15 hingga 30 meter, masih menyulitkan tim evakuasi. Saat ini alat berat yang dimaksimalkan untuk membuka akses dan mengurangi ketebalan timbunan tanah longsor. Karena masih ada 25 korban hilang yang diduga masih tertimbun longsoran.

“Kedahsyatan longsoran di Kajaran ini, tentu membutuhkan waktu dan tenaga ekstra untuk proses pencarian korban. Sementara alat berat yang dapat bergerak cukup efektif untuk upaya tersebut. Karena menurut keterangan warga, seperti Pak Darmanto tadi tuturkan, ketebalan tanah longsoran yang menimbun pemukiman berkisar antara 15 sampai 30 meter. Semoga bantuan warga lokal dalam memetakan lokasi dan tentu seizin-Nya, dapat mempercepat pencarian korban,” ucap Fadillah Rachman, di sela pengkondisian relawan dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)