Dampingi Kesehatan Petani Kendeng Di Aksi Semen Kaki

JAKARTA – Siang itu di bawah terik sinar surya, tak menyurutkan semangat petani asal Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Mereka berjajar rapi di seberang Istana Merdeka, untuk menggelar aksi semen kaki. Aksi tersebut sebagai langkah protes, untuk meminta presiden mencabut izin lingkungan baru bagi PT. Semen Indonesia, yang diterbitkan oleh Gubernur Jawa Tengah.

Tak hanya kali ini petani Kendeng menggelar aksi semen kaki. Tahun lalu para “Kartini” Kendeng yang menggelar aksi dan membuahkan hasil. Namun, pada 2017 ini, mereka kembali beraksi dengan semen kaki, setelah kembali muncul izin lingkungan baru pembangunan dan pertambangan PT. Semen Indonesia. Aksi tersebut sebagai perwujudan atas belenggu terhadap petani dan lingkungan di kawasan Pegunungan Karst Kendeng.

Melihat kegigihan aksi penuh resiko tersebut, Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) dan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), turut serta memberikan pendampingan untuk peserta aksi. Pendampingan dan advokasi dari tim LPM dan LKC Dompet Dhuafa meliputi pemantauan dan pengecekan kesehatan, serta bantuan logistik untuk peserta aksi.

“Ini merupakan aksi beresiko untuk menggambarkan betapa terbelenggunya masyarakat atas kebijakan yang ada. Melihat aksi ini, kami dari Dompet Dhuafa menerjunkan tim LPM dan LKC untuk menghadirka pendampingan akan kesehatan peserta. Selama aksi berlangsung dan belum ada tanggapan dari Presiden Joko Widodo, kami akan terus melakukan pendampingan,” ungkap Lukman, selaku koordinator untuk pendampingan aksi semen kaki.

Sebagai koordinator yang memantau langsung aksi di lapangan, Lukman, juga berharap aksi tersebut lekas mendapat respon dan bukti dari presiden, untuk menutup proyek tersebut. Sehingga para petani dan masyarakat Pegunungan Kendeng, benar-benar mendapatkan kembali lingkungan asrinya, tanpa keberadaan pabrik semen yang dinilai dapat merusak lingkungan. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)