Deft Barber, Tularkan Virus Kebaikan dengan Stylish

BOGOR — Minggu pagi, menjadi hari sibuk bagi Kota Bogor. Ribuan warga dari penjuru Bogor dan sekitarnya berkumpul untuk menikmati indahnya ikon-ikon di Kota Hujan tersebut, seperti Kebun Raya, Museum Botani, atau sekedar berolahraga di Lapangan Sempur. Namun, ada yang unik di Lapangan Sempur, pada Minggu (14/10) pagi. Tepat di sebelah utara lapangan, banyak pengunjung yang berkerumun.

Bukan sedang menyaksikan atraksi makan beling atau malah presentasi super heboh ala penjual obat ‘serba sembuhkan segala penyakit’. Namun, ternyata mereka sedang sibuk mengantri. Belasan pencukur rambut pria, atau lebih familiar dengan sebutan barber sedang unjuk kemampuan. Dengan gunting cukur dan sisir rambut, mereka mencukur rambut pengunjung yang datang. Detail demi detail sudut rambut dirapikan dengan pelayanan ala barbershop bintang lima.

Salah satu pengunjung sudah selesai dicukur. Dia mengeluarkan sejumlah uang dengan cara digenggam, seakan tidak boleh ada yang melihat uang yang dia keluarkan. Di depanya, ada kotak hitam dengan tulisan ‘Cukur Bayar Seikhlasnya untuk Palu & Donggala’. Genggaman uang tadi ia taruh di dalamnya. Pengunjung pergi, tersenyum sumringah dengan gaya rambutnya yang baru. Pengunjung lain duduk untuk bergantian dicukur. Deft Barber, salah satu jasa perawatan rambut pria asal Bogorlah pelaku dibalik kegiatan unik tersebut.

Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Deft Barber untuk menggalang dana bagi korban gempa tsunami yang terjadi di Palu, Donggala, dan Sigi Sulawesi Tengah. Mendatangkan belasan barber dari 16 cabang Deft Barber di penjuru pulau Jawa, kegiatan tersebut berjalan ramai. Bahkan salah satu barber terlihat beberapa kali memijit lehernya, ketika sudah menyelesaikan cukuran ke sebelasnya.

“Pegel juga mas, tapi seneng juga bisa ikut bantu, dan melihat antusianya luar biasa,” terang Akbar, salah satu barber asal Cirebon.

Bukan sekedar menggalang dana, kegiatan cukur rambut tersebut juga memendam misi yang mulia, yaitu menebar virus kebaikan kepada masyarakat. Menempatkan kegiatan tersebut di pusat keramaian untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat terhadap kondisi bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah.

“Kami memang sengaja, kalau dilihat penggalangan dananya tidak seberapa untuk membantu korban di sana. Namun kita ingin membangun awareness masyarakat agar ikut peduli,” terang Raden Riki, selaku Founder Deft Barber.

Beberpa pengunjung memang tidak hanya ingin bercukur. Kebanyakan dari mereka memang sengaja ingin berdonasi. Bahkan, terlihat beberapa pengunjung yang memasukan donasi, sekalipuan tidak mencukur rambutnya.

“Bagus sekali, unik banget acaranya. Saya ingin cukurin keponakan saya, sekalian ngajarin dia berbagi,” terang Shinta, salah satu pengunjung. (Dompet Dhuafa/Zul)