Pencegahan penyakit lebih penting dibandingkan kita harus mengobati setelah terkena penyakit. Pesan ini tidak hanya disampaikan oleh pakar kesehatan, melainkan disampaikan pula oleh pasien atau orang sakit.
Hal inilah yang juga disampaikan Supriyanto (38), salah satu pasien RS Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa. Hampir dua tahun sudah, Yanto, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini melakukan cuci darah. Ia memiliki riwayat gagal ginjal dan kembali kambuh. “Awalnya dulu saya cuma muntah-muntah, terus lama-lama dada sakit, terus di daerah pinggang sebelah kiri juga sakit. Saya periksa ke salah satu rumah sakit swasta, nggak taunya saya gagal ginjal,” ceritanya.
Yanto mengaku, pola hidup yang tidak sehat dirasa menjadi pemicu utama ia terkena gagal ginjal. Sejak bekerja sebagai buruh bangunan, Yanto sering mengonsumsi minuman berbahan pengawet berbahaya, baik minuman penambah stamina hingga kopi hitam. Belum lagi, kebiasaan buruk lainnya yang pernah dilakukan adalah merokok. Hal tersebut membuat Yanto kini merasa terpuruk dan segera menghentikan kebiasaan tersebut.
Bapak beranak satu ini baru mengetahui, minuman berpengawet yang selama ini sangat berbahaya karena mengandung karbonat dan berbagai bahan kimia di dalamnya bisa memberatkan kinerja ginjal. Dalam tahap ringan, orang yang sering mengkonsumsi minuman tersebut akan terkena infeksi atau radang ginjal. Namun dalam tahap yang serius infeksi itu bisa berubah menjadi gagal ginjal.
“Kayak nggak nyangka aja bisa kena gagal ginjal. Saya selalu pesan sama teman-teman atau keluarga saya yang masih sehat, jangan sampai sering mengonsumsi minuman berbahan pengawet berbahaya tersebut,” ujarnya mengingatkan.
Selama masa pengobatan, pemenuhan kebutuhan untuk keluarga kini digantikan oleh sang istri. Yanto menceritakan, selama ia sakit sang istri begitu sabar menemani, merawat, serta menggantikan sementara menjadi tulang punggung keluarga.
“Istri sehari-hari jadi kuli cuci di salah satu rumah tetangga. Selain kuli cuci, istri juga bantu ngasuh anak tetangga. Ya, buat bantu kebutuhan sehari-hari,” paparnya pria yang tinggal di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan ini.
Selama menjalani empat bulan pengobatan dan cuci darah di RS Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, Yanto merasa terbantu. Selain itu, Berkat kerabat dekat, Yanto mendapatkan informasi bahwa ada rumah sakit yang memberikan pelayanan gratis, yakni RS Rumah Sehat Terpadu DD.
“Dengan fasilitas lengkap yang dimiliki RST Dompet Dhuafa ini saya berharap bisa sembuh. Semoga kelak tidak ada lagi yang mengalami sakit seperti saya ini, karena rasanya benar-benar sangat tersiksa,” harapnya. (Dompet Dhuafa/Uyang)