Dengan Digital, Dompet Dhuafa Perluas Manfaat Zakat

JAKARTA — Dompet Dhuafa baru saja menorehkan sejarah baru dalam dunia zakat. Untuk pertama kalinya, zakat fitrah disalurkan secara digital kepada warga. Bekerja sama dengan aplikasi DuitHape, Dompet Dhuafa menyalurkan paket zakat fitrah kepada 3.500 warga dhuafa hanya dalam waktu semalam, tanpa harus meninggalkan kantor.

Seperti yang sudah diberitakan, Ramadahan tahun ini, Dompet Dhuafa masih membuka penghimpunan zakat hingga pukul 05.00 WIB via digital pada hari H Idul Fitri. Hal tersebut memungkinkan masyarakat muslim di Indonesia bisa menunaikan zakat fitrah, bahkan sampai sebelum Sholat Idul Fitri dilangsungkan. Inovasi tersebut dinilai berhasil mengoptimalkan masyarakat untuk menunaikan kewajiban berzakatnya. Kemudahan dalam berzakat benar-benar dimanfaatkan masyarakat, terbukti penghimpunan zakat fitrah Dompet Dhuafa yang megalami kenaikan sebesar lebih dari 400% pada tahun ini.

“Biasanya kita tutup penghimpunan pukul 12 malam. Sekarang bisa sampai jam 5 subuh. Bila dulu kita salurkan Zakat Dengan konvensional, memberikan secara satu persatu ke lapangan, kini lebih cepat akurat dan transparan. Alhamdulillah dengan inovasi ini, berhasil mengoptimalkan zakat masyarakat. Penghimpunan Dompet Dhuafa tahun ini meningkat sekitar 400%,” terang Yuli Pujihardi, selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa, saat ditemui di Press Conference di Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Bukan hanya penghimpunan, Dompet Dhuafa juga tetap amanah dengan berkomitmen menyalurkan dana zakat fitrah yang terhimpun kepada yang berhak. Bekerja sama dengan DuitHape, Dompet Dhuafa menyalurkan zakat kepada asnaf yang membutuhkan dalam bentuk saldo voucher belanja. Penerima manfaat yang sudah terdaftar hanya perlu untuk menginstal aplikasi DuitHape dan membelanjakan saldo zakat setelah solat Idul Fitri dilaksanakan. Saldo bisa dibelanjakan di warung kelontong mitra DuitHape. Dengan inovasi tersebut, manfaat zakat digital bukan hanya diterima oleh penerima zakat, melainkan juga kepada warung-warung kelontong kecil yang hidup karena dagangannya terbeli.

Dompet Dhuafa juga menjamin bahwa dana zakat yang disalurkan tepat sasaran dan akuntabel. Hal tersebut dipastikan dari sumber data penerima manfaat, yang DuitHape dapatkan dari pihak pemerintah, lebih tepatnya Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Jadi bisa dipastikan, bahwa penerima manfaat zakat termasuk dalam 8 asnaf zakat, seperti anjuran syariah.

“Data penerima manfaat kami dapatkan dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jadi dipastikan tepat sasaran dan juga akuntable,” terang Sara Dhewanto, selaku Managing Director DuitHape.

Tidak hanya untuk zakat fitrah, di masa mendatang, kerja sama bidang filantropi dan digital seperti Dompet Dhuafa dan DuitHape lakukan bisa diterapkan di progam lainya. Digitalisasi bisa diptimalkan untuk misi kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan digitalisasi, memungkinkan lebih luasnya manfaat, dan memungkinkan masyarakat lebih mudah terlibat dalam kampanye kebaikan yang Dompet Dhuafa canangkan. (Dompet Dhuafa/Zul)