BAKAUHENI, LAMPUNG SELATAN — Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, menerjunkan tim respon untuk menyambangi Pulau Sebuku, Lampung Selatan. Dalam eksekusi tersebut, Dompet Dhuafa bersinergi dengan Dinas Perhubungan, BASARNAS, dan BNPB Lampung Selatan, juga para relawan dari lembaga kemanusiaan lainnya, serta sejumlah anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
Bantuan logistik yang telah terkumpul di kantor BNPB, ditata dan diangkut sejak pukul 09.00 WIB pada Jum’at (28/12/2018), untuk kemudian diantar menggunakan truk BASARNAS menuju Bakauheni. Setelah KRI (Kapal Republik Indonesia) Torani – 860 yang berlayar dari Cilegon sejak Kamis, 27 Desember 2018, bersandar pukul 13.00 WIB di Pelabuhan Bakauheni, berbondong-bondong relawan memindahkan bantuan logistik tersebut ke KRI Torani secara estafet.
“Kami ingin menjangkau warga yang masih berada di Pulau Sebuku, Pulau Sebesi, jika memungkinkan ke Pulau Rakata. Namun cuaca buruk dan gelombang tinggi pasca tsunami Selat Sunda, menjadi salah satu perhatian bagi warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB),” ungkap Bojek, tim respon Water Rescue DMC Dompet Dhuafa.
Menurutnya, kemungkinan warga terdampak tsunami juga terjebak dalam kondisi tersebut. Kapal-kapal nelayan juga beberapa rumah yang rusak, situasi meningkatnya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau yang naik menjadi level lll dan berada pada status Siaga, menambah kegelisahan warga di sana.
“Masa tanggap darurat belum selesai, kami akan terus coba lakukan apa yang bisa kami beri,” terang Bojek. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)