DEPOK — Sore itu, ketika jarum jam menunjukan waktu pukul 17.00 WIB, para Penumpang yang berada di Stasiun Depok Baru mulai ramai dan padat. Kebanyakan dari mereka akan pulang ke rumah masing-masing setelah seharian sibuk mencari rezeki untuk keluarga. Di tengah padatnya lalu lalang Penumpang, seorang pemuda berbadan tegak, dengan suara lantang berucap, “Dahulukan yang turun ya bapak ibu,” ujar sang petugas keamanan memastikan semua dalam kondisi aman.
Petugas keamanan itu tak lain, ialah Deri Wian Senjaya (23). Pemuda kelahiran Bogor ini merupakan penerima manfaat Program Tebus Ijazah, Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Dahulu, Deri menggangap bahwa bekerja di Perusahaan merupakan sebuah utopia belaka. Alasannya, kedua orang tua Deri merupakan keluarga dengan penghasilan yang minim.
Sang ayah, Andi (45), berdagang batu akik sambil sesekali bekerja di proyek bangunan jika ada. Sedangkan ibunya, Nanih (46), seorang ibu rumah tangga biasa dan juga berprofesi sebagai tukang pijit urut panggilan. Keluarga Deri tinggal di rumah sederhana di Kampung Kandang RT 01/03 Duren Seribu, Bojong Sari, Depok.
“Alhamdulillah, sekarang mah kehidupan saya jauh lebih baik dibandingkan dulu. Kalo dulu penghasilan gak nentu, sekarang sudah bisa bantu orang tua,” ungkap Deri, dengan haru.
Sebelum bekerja sebagai petugas keamanan di kereta api, lajang yang aktif di Remaja Masjid ini bekerja membantu ayahnya berdagang batu akik di kawasan Arco, Depok. Pasaran batu yang kini sudah mulai redup, diakuinya sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian keluarganya, apalagi ada satu adik Deri yang masih mengenyam pendidikan.
Deri merasa beruntung mendapat bantuan dari Dompet Dhuafa dan tak menyia-nyiakan waktu untuk segera mengubah nasib. Berbekal informasi lowongan kerja dari temannya, ia lantas mengirimkan lamaran kerja. Tak butuh waktu lama, Deri diberitahu untuk diberikan waktu pelatihan yang akan ditugaskan di Stasiun. Sontak Deri menyambut gembira tawaran tersebut dan bertekad akan bekerja dengan sungguh-sungguh.
“Tadinya saya juga gak berpikir bakal diterima kerja. Saya gak pernah kerja selama tiga tahun. Boleh dibilang pengalaman saya nol. Tapi bersyukur, Allah melalui para donatur Dompet Dhuafa membuka pintu rejeki saya,” ucap sulung tiga bersaudara ini kepada Petugas LPM.
Begitu halnya dengan Deri-deri yang lain di luar sana. Begitu banyak yang ingin bekerja. Tetapi terhalang kendala ijazah. Mari kita membantu saudara kita yang lain yang sedang membutuhkan pertolongan. (Dompet Dhuafa/Rifky LPM)