Derry dan Pengalaman Hidupnya

Tahun 2010 tidak akan Derry Sudistirawati (43) lupakan sepanjang hidupnya. Pada tahun itu, tepatnya pada 12 Agustus 2010 Derry mengalami kecelakaan ketika menjalani tugas kantor. Derry harus mengalami kesakitan karena kaki kanannya luka terkelupas tergerus aspal jalan raya. Dan karenanya Derry harus kehilangan pekerjaannya. Ibu paruh baya asal Bekasi ini pun langsung mendapatkan tindakan operasi di rumah sakit besar di Cibitung, Bekasi.

“Alhamdulillah kantor menangung semua biaya operasi dan pengobatan saya. Jumlah yang dikeluarkan sekitar Rp 70.000.000,-, namun tindakan ini belum menyembuhkan luka saya secara total” ucapnya ketika berbaring di ruang rawat inap Al-Aziz, Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa (DD).

Derry sempat menghentikan pengobatan, meskipun luka lutut yang dialaminya tidak juga membaik. Keputusan ini diambil karena biaya yang tidak sanggup lagi ditanggung. Kondisi ini terjadi karena Derry hidup sendiri. Kemudian pada tahun 2013, ketika melihat kebutuhan pengobatan namun keadaan ekonominya tidak seimbang maka Derry didaftarkan di LKC (Layanan Kesehatan Cuma-cuma) cabang Tambun, Bekasi. Derry kemudian menghabiskan waktu pengobatannya di RS Rumah Sehat Terpadu DD.

Untuk melihat kondisi lutut Derry secara spesifik, maka dibutuhkan tindakan Artroskopi. Artroskopi adalah tindakan melihat bagian dalam sendi menggunakan kamera dengan lensa fiber optik melalui sayatan kulit yang sangat kecil. Tindakan artroskopi dilakukan untuk melihat dan mengetahui kelainan dalam sendi secara langsung (diagnostik) dan untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengobati suatu kelainan sendi (terapeutik). Berdasarkan keterangannya, tindakan ini dilakukan sebanyak tiga kali di rumah sakit besar di Bogor.

Ia kemudian menambahkan, sebelum operasi pada lutut Derry telah melakukan tindakan operasi ringan di payudara untuk memeriksa adanya benjolan atau tidak. Di RS Rumah Sakit Terpadu DD sendiri, Derry telah menjalani tindakan operasi untuk pasang pen dipergelangan kakinya yang ketika itu tidak bisa dipijakan untuk berjalan. Sungguh luar biasa pengalaman yang dialami Derry, ia terbiasa dengan tindakan operasi dan ane/blogp>

“Saya sudah menjalani delapan kali tindakan operasi jika dihitung dari awal mula saya kecelakaan” ucapnya seolah tidak ada penderitaan yang dirasakan. Kini Derry tengah menderita dikulit lutut pasca operasi atau skin infection post op debridement dan sedang ditangani oleh spesialis bedah.

Debridement merupakan suatu tindakan eksisi yang bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis maupun debris yang mengahalangi proses penyembuhan luka dan potensial terjadi atau berkembangnya infeksi sehingga merupakan tindakan pemutus rantai respon inflamasi sistemik dan maupun sepsis. Tujuan debridemen adalah untuk menghilangkan jaringan yang terkontaminasi oleh bakteri dan benda asing dan untuk menghilangkan jaringan yang sudah mati dalam persiapan kesembuhan luka.

“Saya tidak ingin menyusahkan keluarga lagi, khususnya adik saya. Karena semenjak saya ditinggal suami, saya tinggal bersama adik saya. Harapan terbesar saya saat ini adalah dapat sembuh dan berjalan” tambahnya. Wanita ini tak kenal lelah untuk menjalani berbagai jenis tindakan operasi dan pengobatan. Semangatnya untuk sembuh pun didorong untuk menjadi wanita yang produktif. Tidak akan mudah terbayangkan apabila kita berada diposisi Derry. Tidak ada kalimat yang mudah untuk menggambarkan perjuangan Derry untuk bisa sembuh.

Kesembuhan Derry tidak akan terwujud tanpa uluran tangan dari orang-orang yang peduli. Uluran tangan ini akan memudahkan Derry untuk terus berjuang melawan penyakitnya. Bantuan dapat disalurkan ke rekening BNI Syariah dengan nomor rekening 0298535912 atas nama Yayasan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Terima kasih. (RST Dompet Dhuafa)