WONOGIRI — Memasuki akhir Oktober 2019, wilayah Wonogiri dan Pulau Jawa masih mengalami musim kemarau. Alhasil, banyak petani yang mengalami penurunan produksi gabah. Bahkan tak sedikit yang gagal panen. Namun tidak bagi petani di Desa Wiroko, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Taman Asri yang merupakan petani binaan Dompet Dhuafa, berhasil melakukan panen raya pada Jumat (25/10/2019) siang. Dengan prinsip pertanian organik SRI (System of Rice Intencification), padi hasil garapan Gapoktan Taman Asri menghasilkan 6 ton gabah, bahkan di masa paceklik.
“Alhamdulillah pada hari ini, kami melakukan panen raya di desa Wiroko, Tirtomoyo, Wonogiri. Walau kami sedang mengalami kemarau panjang, dari satu hektar sawah kami masih bisa menghasilkan 6 ton gabah,” terang Purwanto, kepala Gapoktan Taman Asri Desa Wiroko.
Keberkahan tersendiri bagi petani di desa Wiroko, tepat empat bulan lalu tim ekonomi Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Lembah Kemuning, melakukan intervensi kepada mereka. Dengan menggunakan metode SRI, petani menunda penanaman dan mengembalikan unsur hara tanah dengan kompos. Hal tersebut membuat beras hasil dari metode SRI seratus persen organic tanpa adanya kandungan pestisida dan pupuk kimia. Petani yang awalnya ragu, kini optimis untuk menghadapi musim tanam selanjutnya. Mengingat sawah lain yang masih menggunakan cara tanam biasa, tidak bisa bertahan dari hama wereng dan kemarau panjang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa dan KLP Lembah Kemuning yang telah menularkan ilmunya dan membimbing kami dengan ikhlas. Saat sawah lain tidak bisa bertahan dari wereng dan kemarau panjang, alhamdulillah kami bisa bertahan hingga panen raya,” tambahnya.
Inisiator, Pendiri, dan Ketua Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi menyampaikan apresiasinya dan kredit khusus untuk para petani di Desa Wiroko. Menghadapi paceklik yang meluas, petani di desa tersebut berhasil melaluinya.
“Walaupun tidak ada air, Desa Wiroko tetap panen berkat kerja sama dengan Dompet Dhuafa, KLP Lembah Kemuning dan tentunya petani-petani yang gigih,” tegas Parni Hadi. (Dompet Dhuafa/Zul)