PACITAN — Banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menyebabkan rusaknya sarana dan prasarana masyarakat. Salah satunya adalah sekolah. Lumpur dan material sisa banjir mengendap di sekolah-sekolah, merusak dan mengotori ruang kelas dan alat penunjang belajar lainnya. Sekolah yang terdampak di antaranya adalah SD Negeri Sirnoboyo 1. Di lokasi tersebut, ketinggian banjir hampir dua meter atau kurang lebih se-leher orang dewasa. Untuk membantu para siswa agar tetap bisa bersekolah, tim DMC Dompet Dhuafa memberikan bantuan peralatan sekolah kepada 84 siswa.
“Saat ini para siswa sedang menggelar ujian akhir semester. Banyak siswa yang tidak masuk dan tidak dapat mengikuti ujian. Karena mereka tidak memiliki alat tulia, kemudian juga malu tidak memakai seragam, dan kebanyakan dari mereka harus membantu orangtua membersihkan rumah. Maka, melihat hal tersebut, tim Disaster Managemengt Center (DMC) Dompet Dhuafa berinisiatif untuk membagikan peralatan sekolah untuk mereka. Hal ini bertujuan agar mereka tetap bersekolah dan melaksanakan ujian,” ujar Maizar Helmy, koordinator lapangan respon banjir pacitan DMC Dompet Dhuafa.
Selain di Pacitan, korban banjir di Yogyakarta pun mendapatkan peralatan sekolah yang sama. Bertempat di kantor Kepala Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul, sebanyak 92 paket dibagikan kepada siswa-siswi yang membutuhkan. Untuk kemudian menjadi bekal bersekolah kembali. (Dompet Dhuafa/Dea)