Djampang Archery Competition, Hadirkan Kelas Kompetisi yang Lebih Menantang

BOGOR — Djampang Archery Club (DAC) kembali gelar kompetisi panahan nasional. Bertajuk ‘Djampang Archery Competition 2019’, kompetisi digelar selama dua hari (28-29/7/2019) di Kawasan Wisata Djampang Zona Madina Dompet Dhuafa, Parung, Bogor. Zaki Sarkiwan Aditya, selaku ketua pelaksana menyebutkan para peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia.

“Peserta datang dari beberapa daerah se-Indonesia. Ada yang dari Sumatera, Kalimantan, dari Jawa Barat, Jawa Tengah. Dari Jawa Timur juga ada. Terjauh Aceh, namun sekarang mereka sudah pulang, karena harus mengejar tiket pulang,” sebut Zaki.

Zaki juga menyebutkan ada 600 peserta yang datang mengikuti kompetisi tersebut. Kompetisi dibagi menjadi 3 kategori yang diberlangsungkan selama dua hari. Hari pertama untuk kategori akhwat dan anak/remaja. Sedangkan hari kedua diperuntukkan kategori ihkwan. Dari 600 peserta tersebut, sebanyak 152 peserta dari akhwat, 130 dari kategori anak/remaja dan 318 kategori ikhwan.

“Untuk jumlah klubnya sendiri dalam catatan kami ada 48 kelompok atau klub panah dari berbagai daerah,” lanjut Zaki.

Riyanto Pamungkas dari Klangenan Archery Club (KLC) Lampung mengatakan dirinya beserta teman-teman setimnya datang ke Djampang bukan hanya sekedar berkompetisi. Namun yang lebih penting baginya dapat saling bersilaturrahmi dan saling belajar kepada sesama archer dari berbagai daerah.

“Lomba itu pasti, karena memang judulnya adalah perlombaan. Namun ada tujuan yang lebih utama lagi yaitu silaturahmi kepada archer-archer lainnya. Saya senang bisa saling berbagi bersama pemanah dari Bogor, Jawa timur dan lainnya,” ujar Riyanto.

Junaidi asal Jepara dari Ahaj Archery juga mengatakan hal yang sama. Baginya bukan kompetisi yang paling penting, namun silaturahmilah yang mengundang dirinya datang ke Zona Madina. Bahkan ia mengaku menjadi peserta pertama yang hadir di lokasi panahan Wisata Djampang Zona Madina.

Perlombaan panahan oleh DAC memang sudah berlangsung beberapa tahun lalu. Yuli Pujihardi selaku Direktur Utama Kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa menyebutkan tahun ini adalah kali keempat kompetisi panahan Djampang diselenggarakan.

“Tiap tahunnya selalu ada peningkatan jumlah peserta. Tahun ini kita desain perlombaannya supaya para pemanah terlatih untuk sigap dan cepat dengan segala kondisi yang ada, itu yang kita mainkan. Kita buat stage-stage yang menantang seperti dynamic, memanah di balik semak, dan lainnya,” jelas Zaki.

Zaki juga menyebutkan kali ini poin yang diusung adalah kecepatan dalam memanah. Panitia membatasi waktu bagi tiap peserta dengan sangat singkat. Ia menyontohkan para pemanah harus secara cepat me-release 12 arrow nya dari busur ke target bergerak dalam waktu 60 detik. Jika anak panah masih ada yang tersisa, maka sisa arrow dihitung minus. (Dompet Dhuafa/Muthohar)