BANDUNG – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Sumatera dan Kalimantan sebabkan banyak kerugian. Selain dampak buruk pada lingkungan, masyarakat turut terpapar kabut asap yang bisa menyebabkan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Berbagai simpati datang dari beragam penjuru, salah satunya Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dijelaskan Menteri Lingkungan dan Kebencanaan Prasetyo Bimantoro KM ITB, penggalangan dana dilakukan sebagai bentuk keprihatinan pada karhutla yang masih terjadi. Ia bilang lebih dari sepuluh fakultas yang ada terlibat. Selain mengumpulkan donasi, mahasiswa juga adakan forum membahas karhutla.
“Harapannya dengan donasi ini kita bisa ikut serta membantu masyarakat yang terkena dampak. Di sini kami mempercayakan Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) untuk menyalurkan donasi karena programnya selaras dengan tujuan kami menyalurkan dana ini kepada yang membutuhkan,” pungkas Bimo, Jumat (27/9).
M.N Awaluddin, General Manager Pengurangan Risiko Bencana DMC Dompet Dhuafa bertindak sebagai perwakilan untuk menerima donasi. Ia mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh KM ITB. Dalam diskusinya bersama Bimo, ia memaparkan upaya-upaya DMC Dompet Dhuafa dalam penanganan karhutla di Sumatera dan Kalimantan seperti pemadaman dan pendinginan, pembagian masker, safe house, safe school hingga edukasi seputar bencana karhutla.
“Juga membahas mengenai kebencanaan dan manajemennya. Dimana keterlibatan mahasiswa perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan saat kebencanaan terjadi. Apalagi mahasiswa sebagai kalangan akademisi punya latar belakang keilmuan yang harus diimplementasikan di masyarakat. Setelah diskusi tadi insyaAllah akan ada kolaborasi selanjutnya KM ITB dengan DMC Dompet Dhuafa dalam hal-hal kebaikan,” tutupnya. (DMC/Ika)