Doa Bersama Keluarga Korban JT610, Membuat Mutoharoh Lebih Tenang

BOGOR — Minggu (25/11/2018), Masjid Al-Insan, Parung, Bogor, terasa lebih syahdu. Lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dan doa bersama yang dikumandangkan oleh para jamaah menyiratkan tujuan tertentu. Puluhan jamaah tersebut terdiri dari siswa-siswa Smart Ekselensia, dan keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air mengadakan doa bersama.

Salah satunya adalah Mutoharoh (43), merupakan istri dari almarhum Abdul Khaer yang menjadi salah satu penumpang Lion Air JT 610 yang terbang dari Jakarta menuju Pangkal Pinang. Tidak pernah terbayang oleh Mutoharoh bahwa ia akan dipisahkan dengan suaminya, lantaran musibah kecelakaan pesawat tersebut. Momen dinas suaminya ke Pangkal Pinang menjadi memori terakhir bagi Mutoharoh.
Setiap harinya sosok Abdul Khaer selalu muncul dalam mimpi Mutoharoh.

“Kalau tidur saya mimpi tentang bapak,” terang Mutoharoh, saat ditemui saat acara doa bersama keluarga korban Lion Air.

Sosok Abdul Khoir masih terasa hangat di memori Mutoharoh. Momen kebersamaannya akan sangat sulit dilupakan.

“Bapak itu orangnya romantis, dan romantisnya tidak biasa. Seperti sekedar mengajak saya ke pasar atau sekedar joging bersama,” kenang Mutoharoh, sembari menahan air mata.

Kini Mutoharoh harus mengurus ketiga putrinya seorang diri. Anaknya yang pertama masih di bangku SD, dan kedua adiknya masih selalu menanyakan keberadaan ayahnya.

“Setiap waktu, Najwa (anak pertama) masih sering chatting bapaknya, dan memang tidak pernah dijawab, tapi saya biarkan,” tambah Mutoharoh.

Hingga hari ini, jenazah suaminya masih belum ditemukan. Satu hal yang selalu diinginkan oleh Mutoharoh hanyalah menshalatkan jenazah suaminya.

“Ingin sekali lihat jenazah suami. Sehingga kami bisa mengurus dan menguburkan secara Islam,” tambah Mutoharoh.

Setelah ikut serta dalam doa bersama, Mutoharoh mengaku lebih merasa tenang. Ia merasa bahwa dengan empati dari banyak orang yang mendoakan suaminya, membuat hatinya lebih lega.

“Lebih lega lebih tenang, banyak yang suport. Mudah-mudahan dari tangan-tangan mereka yang tulus mendoakan kami. Semoga saat ini Allah bisa mengijabah,” tutup Mutoharoh. (Dompet Dhuafa/Zul)