BANTEN — Kurang dari 24 jam pasca tsunami menghantam pesisir Selat Sunda, ambulance jenazah dari Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) Dompet Dhuafa langsung terjun ke lokasi kejadian. Pada saat itu, kawasan Tanjung Lesung menjadi konsentrasi utama tim Barzah. Mengingat banyaknya kabar tersiar bahwa di kawasan tersebut sedang berlangsung sejumlah acara saat tsunami datang, dan mencatatkan korban jiwa dengan jumlah besar. Termasuk korban jiwa yang jatuh dari keluarga besar Group Band Seventeen, yang pada Sabtu (22/12/2018) malam, sedang menghibur keluarga besar PLN Cinere.
Namun takdir tak dapat terelakkan. Saat band Seventeen sedang beraksi di atas panggung, tiba-tiba gelombang tinggi menyapu lokasi acara, termasuk panggung tempat Ifan Cs mentas. Suasana ria di penghujung tahun tersebut, dalam sekejap menjadi duka. Tsunami datang merenggut bassis, gitaris, drummer, road manager, dan juga istri dari Ifan Seventeen. Hanya Ifan yang selamat dari keluarga besar Band Seventeen saat manggung di Tanjung Lesung. Bahkan, setelah tiga dari empat personil Seventeen ditemukan dan dimakamkan, hingga Senin (24/12/2018), Ifan masih menunggu kabar keberadaan sang istri, Dylan Sahara.
Akhirnya, pada Senin (24/12/2018) petang, jenazah Dylan berhasil ditemukan dan dievakuasi ke RSUD Pandeglang. Tangis pun pecah, saat sanak keluarga yang menunggu kabar Dylan mendapatkan kepastian akan kabar istri vokalis Seventeen tersebut. Akhirnya, sekitar pukul 19.30 WIB, dengan ambulance Barzah Dompet Dhuafa, jenazah Dylan Sahara dibawa ke RSDP Serang untuk mendapatkan pengurusan jenazah.
“Selepas Isya, di RSUD Pandeglang saya mendapati seorang ibu muda menangis di dekat kantong jenazah. Kemudian dalam kondisi tersebut, saya mencoba menawarkan untuk pengantaran jenazah, apakah akan dibawa ke Serang atau tujuan lain. Akhirnya ibu tersebut menghendaki jenazah kerabatnya dibawa ke RSDP Serang. Armada Barzah kami siapkan, namun sejenak saya kaget, ternyata jenazah yang akan kami bawa adalah istri dari vokalis band Seventeen,” ungkap Madroi, Manajer Program Barzah Dompet Dhuafa yang turut terjun langsung dalam respon bencana tsunami di pesisir Selat Sunda.
Setelah semua persiapan beres, armada Barzah Dompet Dhuafa siap mengantar jenazah Dylan Sahara menuju RSDP Serang. Di dalam mobil pun, Ifan Seventeen dengan setia, mendampingi jenazah sang istri setelah dikabarkan hilang sejak Sabtu (22/12/2018). Setibanya di RSDP Serang, tim Barzah Dompet Dhuafa membawa jenazah Dylan Sahara untuk mendapatkan pengurusan jenazah, sebelum esok hari akan diterbangkan ke Solo, untuk prosesi pemakaman.
Dalam respon bencana tsunami kali ini, Dompet Dhuafa telah mendirikan Empat Pos yang berada di Kecamatan Carita. Pertama di Kampung Cibeureum RT 17 RW 4, Desa Carita, Kecamatan Carita, (lokasi depan SDN Carita 1), menjadi titik pos utama Dompet Dhuafa. Kemudian juga ada Pos di Tanjung Lesung di Kampung Cikadu, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, dan Pos Induk Dompet Dhuafa Banten yang berada di Jl. KH. Sokhari No. 4C, Sumur Pecung, Kota Serang, Banten 42118. Sementara Pos Dompet Dhuafa di Lampung berada di Jl. Teuku Umar No.44, Sidodadi, Kedaton, Kota Bandar Lampung.
Untuk menguatkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana tsunami di Banten dan Lampung, Anda dapat menyalurkan bantuan melalui https://kemanusiaan.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga/, atau melalui transfer bank ke rekening: BCA 237.304.7171, dan BNI Syariah 340.350.666.5 atas nama Yayasan Dompet Dhuafa Republika. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)