JAKARTA — Langkah Panikem (65) terlihat ragu. Ibu empat anak tersebut merasa canggung, untuk pertama kalinya ia masuk Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang. Ibu yang kesehariannya menekuni profesi sebagai petani tersebut, pada Minggu (18/11/2018), akan terbang menuju Jeddah, Arab Saudi, untuk meraih mimpinya. Sebentar lagi, impianya menunaikan umroh akan terwujud.
Keinginan Panikem sebenarnya sudah lama. Bahkan pada 2016, ia sempat mendaftar umroh murah di salah satu travel penyedia jasa umroh murah. Namun ia malah menjadi salah satu korban umroh bodong dari travel tersebut. Uang yang ia tabung bertahun-tahun dari hasil bertani, sirna ditelan kasus umroh bodong.
Raut wajah Panikem tampak teduh menyimpan kebahagiaan. Dari ruang tunggu Terminal 2D, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Panikem bercerita dan mengukir cerita. Bahwa kini, ia akan benar-benar berangkat umroh, bersama Dompet Dhuafa Travel, berkat kebaikan masyarakat Indonesia semua yang telah mewujudkan Panikem beribadah ke tanah suci melalui Dompet Dhuafa dan bawaberkah.org.
“Tahun 2015 akhir, bulan November saya daftar umroh. Katanya bulan Mei berangkat. Tapi tertunda karena banyak alasan. Kalau mau cepat berangkat, suruh tambah uang lagi katanya,” terang Panikem, dengan logat Jawa yang kental.
Panikem hanyalah petani biasa di kampungnya, di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Setiap harinya, ia mengelola sawahnya bersama suami. Setiap musim panen, ia selalu menyisihkan uang untuk ditabung, sebagai modal untuk berangkat ke tanah suci. Hal itu ia lakukan bertahun-tahun, hingga ia sadari bahwa ia tertipu oleh jasa travel umroh bodong.
“Saya sisihkan uang saya hasil bertani. Bertahun-tahun saya kumpulkan untuk bisa umroh,” tambah perempuan 65 tahun tersebut.
Keinginan Panikem untuk bisa pergi ke tanah suci sangatlah besar. Sudah menjadi suatu cita-cita baginya untuk menjalankan ibadah umroh. Hingga pada umurnya yang ke-65, impiannya akhirnya terwujud.
“Alhamdulillah senang sekali mas. Akhirnya saya bisa berangkat umroh. Saya sangat berterimakasih kepada Dompet Dhuafa. Cita-cita saya untuk bisa ke tanah suci terwujud. Terimakasih banyak saya sudah dibantu mas,” terang Panikem dengan tak henti-hentinya berterimakasih kepada tim Dompet Dhuafa yang ikut mengantarkanya ke bandara.
Rencananya, Panikem akan menunaikan umroh selama Sembilan hari. Bersama jamaah lainya, Panikem akan kembali pulang ke Sragen pada tanggal 26 November 2018.
Selamat buat Panikem, dan terima kasih untuk masyarakat Indonesia yang telah berdonasi mewujudkan mimpi ke Tanah Suci salah satu korban umroh bodong(Dompet Dhuafa/Zul)