BOGOR– Tiga korban dari dua belas korban PETI (pekerja tambang emas ilegal) telah ditemukan. Dua korban ditemukan Rabu malam (28/10), pukul 20.45 WIB dalam kondisi telah meninggal. Kepala Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, mengatakan ketiga jenazah ditemukan dalam kondisi membusuk dalam lubang sejauh 200 meter horizontal.
Ketiga jenazah sempat sulit dikeluarkan karena diameter lubang yang hanya 50 meter. Adapun ketiga jenazah tersebut adalah Ade (30), warga Kampung Pasirmaung, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung, Bogor, Solihin (26), warga Kampug Liut, Desa Kalongliut, Kecamatan Nanggung, Bogor, dan Ajit (30), warga Kampung Cibeberkidul, Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Bogor. Ketiganya siap dibawa ke rumah masing-masing.
Tim Barzah (Badan Pemulasaran Jenazah) Dompet Dhuafa turut membawa salah satu jenazah korban lubang longsor yaitu Solihin (26). Almarhum yang tinggal di Desa Kolongliud RT 01/04 Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Tangis tak bisa dibendung oleh keluarga ketika jenazah almarhum tiba di rumah duka.”Istri almarhum bahkan sempat pingsan ketika jenazah diturunkan dari mobil barzah,” ujar Ustadz Madroi, Manajer Program Barzah Dompet Dhuafa.
Setelah dimandikan dan disalatkan di masjid dekat rumah duka, jenazah dikebumikan di tempat pemakaman umum di dekat rumahnya. Semoga amal baik Solihin diterima di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Hingga saat ini pencarian sembilan korban longsor masih terus dilakukan oleh Polres Bogor, dibantu personel TNI, unsur pemerintah daerah, PMI, PT Antam, dan masyarakat. (Dompet Dhuafa/Erni)