LUMAJANG, JAWA TIMUR — Dompet Dhuafa melakukan kunjungan ke pemerintah daerah Lumajang untuk membahas sinergi percepatan penanganan bencana Awan Panas Guguran (APG) Semeru. Pertemuan tersebut diadakan di Pendopo Arya Wiraja Lumajang, Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, pada Jum'at (24/12/2021).
Turut hadir dalam diskusi kesinergian tersebut Yayat Supriyatna (Sekretaris Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa), Ahmad Sonhaji (Direktur Dakwah, Budaya & Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa), Doni Marlan (Direktur Pemberdayaan & Pengembangan Dompet Dhuafa), Haryo Mojopahit (Kepala Disaster Management Center Dompet Dhuafa), Kholid Abdillah (Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur), dan Thoriqul Haq selaku Bupati Lumajang beserta para jajarannya.
Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menguatkan program-program percepatan penanganan bencana APG Semeru di masa paska bencana (recovery) atau di masa pemulihan. Salah satu program yang menjadi topik utama sinergi ialah program hunian tetap bagi penyintas bencana APG Semeru.
“Saya bersyukur dapat kolaborasi bersama Dompet Dhuafa. Banyak masyarakat yang terdampak kemudian apa yang harus dilakukan oleh siapapun dalam memberikan pendampingan kepada mereka?” ucap Thoriq.
“Tentu yang berkaitan dengan infrastruktur berada di wewenang pemerintah, tetapi pendampingan yang berkenan dengan pemberdayaan dan berkehidupan sosial yang utuh kembali, kami perlu ada sinergi dengan kelembagaan sosial masyarakat, NGO atau LSM. Saya merasakan Dompet Dhuafa hadir dan kami itu jadi pelengkap dari sekian persoalan yang harus ditangani. Sehingga masyarakat mempunyai harapan baru. Berkehidupan baru terutama yang terdampak akibat APG Semeru,” imbuhnya.
Adapun Yayat Supriyatna menyampaikan, rencana penanganan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang sangat sesuai dengan upaya yang akan dilakukan oleh tim DMC Dompet Dhuafa. Begitu pula dengan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh tim DMC Dompet Dhuafa dan pemerintah daerah. Maka alangkah luar biasanya jika kedua niat yang sama ini disinergikan menjadi satu sehingga akan terealisasi dengan cepat dan kuat.
“Pertama kami bisa silahturahmi dengan Bapak Bupati. Bapak Bupati sudah memikirkan yang lebih expand tentang penanganan bencana mulai dari respon hingga relokasi. Ini sejalan dengan apa yang Dompet Dhuafa rencanakan juga. Jadi mudah-mudahan dua niat ini bisa bertemu sehingga bisa segera membantu masyarakat keluar dari dampak kebencanaan ini dan memulai kehidupan yang lebih baik ke depannya. Sehingga sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Pemda Lumajang yang telah memberikan kesempatan kami untuk bisa sharing apa yang akan dan sudah lakukan di sini,” terang Yayat.
Di samping itu, Haryo Mojopahit menerangkan tentang upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Yaitu melalui unitnya, Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa telah melakukan berbagai layanan percepatan penanganan bencana APG Semeru semenjak tanggal 5 Desember lalu seperti layanan SAR-Evakuasi, Dapur Umum, Dapur Keliling, Pos Hangat, Pojok Laundry, Layanan Kesehatan dan Gizi, Psychological First Aid (PFA), Taman Ceria, Distribusi Hygine Kit, Aksi Bersih itu Sehat, dan Cukur Rambut dengan total penerima manfaat mencapai 5.062.
“DMC Dompet Dhuafa sebagai lembaga menangani kebencanaan secara utuh Kami melakukan aktivitas recovery bersama dengan pemerintah kabupaten lumajang. Tadi kami sudah bertemu dengan Bupati Lumajang dengan harapan bisa mengkoordinasikan segala aktivitas pemulihan, rekonstruksi dan rehabilitasi Dompet Dhuafa dengan rencana yang sudah direncanakan pemerintah. Sehingga kolaborasinya lebih cantik dan bermanfaat luas kepada masyarakat,” terang Haryo Mojopahit.
Dalam masa pemulihan, DMC Dompet Dhuafa siap melakukan program pemulihan seperti ekonomi yaitu membentuk sentra ternak terpadu yang dikelola oleh masyarakat. Dan DMC Dompet Dhuafa juga akan membentuk Badan Usaha Desa atau Bude yang memberikan supply kebutuhan sehari-hari masyarakat dalam bentuk minimarket yang dikelola oleh lembaga kemasyarakat lokal seperti koperasi atau perkumpulan sebagainya. Kemudian di bidang pendidikan, Dompet Dhuafa juga akan mengadakan program pendampingan sekolah dan pendampingan kesehatan lingkungan. Sehingga ketika nanti dua tiga tahun mendatang, Lumajang menjadi lebih baik sebelum terjadinya bencana.
Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru per 21 Desember 2021, pukul 18.00 WIB mencatat korban meninggal bertambah 1 jiwa sehingga total meninggal dunia akibat erupsi menjadi 51 jiwa. Penambahan korban tersebut dari warga yang sebelumnya dirawat akibat luka bakar. Selain jumlah korban meninggal, Posko mencatat 5 potongan tubuh ditemukan di lokasi terdampak.
Sementara itu, jumlah warga mengungsi berjumlah 10.395 jiwa, yang tersebar di 410 titik pengungsian. Pengungsian terkonsentrasi di 3 kecamatan, yaitu Pasirian 17 titik dengan 1.746 jiwa, Candipuro 21 titik 4.645 jiwa dan Pronojiwo 8 titik 1.077 jiwa.
Sebaran titik pengungsi juga teridentifikasi di Kabupaten Lumajang, sedangkan di luar kabupaten tersebut, pengungsian berada di Kabupaten Malang 9 titik 341 jiwa, Blitar 1 titik 3 jiwa, Jember 3 titik 13 jiwa dan Probolinggo 1 titik 11 jiwa. Posko terus memutakhirkan data pengungsian akibat dampak erupsi Semeru.
Di masa tanggap darurat perpanjangan kedua ini, salah satu prioritas posko yaitu penyiapan lahan relokasi. Pihak Posko dan pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk pembangunan hunian sementara atau huntara.
Dua lokasi telah dipilih menjadi relokasi warga terdampak erupsi, yaitu di Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-Oro di Kecamatan Pronojiwo. (Dompet Dhuafa / Fajar / Muthohar)