Dompet Dhuafa Kutuk Tragedi Kemanusiaan Aleppo

JAKARTA — Sejak Senin (12/12) malam, pemerintah Suriah kembali memborbardir kawasan Aleppo, dengan kekuatan penuh dan bantuan kekuatan udara dari Rusia, senjata peledak, serta kelompok militan yang kabarnya didatangkan dari Afghanistan, Yaman, Iraq dan Lebanon.  Menurut laporan PBB, sekitar 50.000 hingga 100.000 orang termasuk warga sipil dan pemberontak masih tinggal di area yang menjadi target pemerintah.

Di antara jumlah tersebut, terdapat anak-anak kecil. PBB menyatakan ada 13 anak kecil yang tewas akibat kebrutalan pemerintah Suriah dan aliansinya. UNICEF sendiri memperkirakan ada 100 anak tanpa orang tua mereka yang berada di gedung-gedung sasaran serangan udara pemerintah Bashar Al- Assad.

Pada Rabu malam (14/12) waktu setempat, kelompok pemberontak sempat menyebut bahwa kesepakatan damai kembali aktif dan evakuasi akan dilakukan pada Kamis dini (14/12). Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari sisi pemerintah Suriah maupun aliansinya.

Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan, mengutuk keras atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Aleppo saat ini. “Dalam perspektif kami, ini adalah pelanggaran langsung terhadap prinsip-prinsip Hak Aasasi Manusia dan kemanusiaan universal,” ujar Arif Rahmadi Haryono, Manajer Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa, dalam menanggapi kasus Aleppo.

Dalam rangka membantu korban kemanusiaan akibat pemberontakan pemerintah Bashar Al- Assad tersebut, Dompet Dhuafa akan men-deploy satu unit Ambulance beserta obat-obatan ke Demaskus, Suriah. Yuk salurkan bantuan and melalui, Bank Muamalat: 340.0000.482. BCA: 237.787.8783. a.n. Yayasan Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Khoir)