BANDUNG — Pada 25 November lalu, merupakan peringatan hari guru nasional di Indonesia. Peringatan tersebut dimaksudkan memberi penghargaan kepada para pahlawan Indonesia yang kerap disebut “pahlawan tanpa tanda jasa”. Banyak cara dalam memeringati hari guru, setiap orang atau sekelompok orang memiliki cara tersendiri dalam memperingati hari tersebut. Begitu juga dengan Dompet Dhuafa. Di Jawa Barat, Dompet Dhuafa mengadakan Talkshow Pendidikan yang juga bersamaan dengan peluncuran sebuah buku, pada Minggu (24/11/2019), bertempat di Microlibrary Taman Bima, Bandung.
Acara talkshow tersebut menghadirkan praktisi-praktisi pendidikan sebagai narasumber. Di antaranya seorang trainer dan praktisi pendidikan M. Shirli Gumilang, konsultan literasi dan guru di pedalaman Bengkulu Utara Adi Setiawan, dan seorang aktivis pendidikan anak-anak marjinal, Undang Suryaman.
Bang Jack, sapaan akrab Undang Suryaman, menjadi narasumber yang cukup inspiratif dalam acara tersebut. Ia adalah seorang juru parkir di salah satu universitas ternama di Bandung. Ia memiliki semangat kepedulian tinggi terhadap dunia pendidikan, yaitu dengan mendirikan sebuah sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu di sekitar tempat tinggalnya, Rancaekek, Bandung. Hingga kini sudah ada 200 anak yang setiap hari datang ke sekolahnya.
Setelahnya, Dompet Dhuafa Jawa Barat me-launching sebuah buku antologi berjudul "Refleksi Guru: Nyala Juang di Tengah Keterbatasan". Buku yang dilaunching Neti Supriati, Kepala Bidang Pengembangan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung, berisikan kumpulan tulisan terbaik dari 20 aktivis pendidikan di seluruh Indonesia.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Barat, Andriansyah menyebutkan, buku Refleksi Guru merupakan bentuk Dompet Dhuafa dalam mengapresiasi perjuangan guru-guru Indonesia. Seperti yang diketahui, pendidikan adalah salah satu konsen Dompet Dhuafa dalam upaya memutus rantai kemiskinan, melalui langkah mencerdaskan generasi-generasi bangsa.
“Buku yang di-launching hari ini adalah bentuk apresiasi Dompet Dhuafa bagi para guru yang telah berjuang dalam mendidik anak bangsa,” sebut Andriansyah. (Dompet Dhuafa/Riza)