Dompet Dhuafa Minimalisir Trauma Anak-anak Sentani Melalui PFA

SENTANI — Hampir seminggu berlalu sejak banjir bandang yang melanda wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada Sabtu (16/3/2019). Hingga kini bantuan masih terus-menerus bergulir, baik berupa barang ataupun pelayanan. Berdasarkan data yang diperoleh tim Dompet Dhuafa, tercatat dampak banjir mengakibatkan 89 jiwa meninggal dunia, 74 jiwa hilang, 11.725 keluarga terdampak, 6.831 jiwa mengungsi, 8 sekolah rusak berat, dan 350 rumah rusak berat.

Kali ini Dompet Dhuafa bersama Fakultas Psikologi Universitas Cendrawasih melakukan pendampingan psikologis atau yang biasa disebut dengan Psychological First Aid (PFA). Pendampingan tersebut bergulir sejak Rabu (20/3/2019) lalu, di Posko Induk dan Stikes Kesehatan, Sentani. Pendampingan tersebut tidak hanya di satu tempat, karena pada Kamis (21/3/2019), juga bergulir di posko pengungsian BTN Gajah Mada Kampung Yahim, Distrik Sentani.

Pendampingan tersebut dilakukan untuk menyembuhkan kondisi psikis penyintas, terutama anak-anak yang di mana masih terlalu rentan.

“Sebelum bencana, mereka (anak-anak) ceria dan bermain. Setelah terjadi bencana, keceriaan itu tidak ada lagi. Makanya kami ingin mengembalikan keceriaan anak-anak, biar mereka tidak terlalu ingat bencana yang dialaminya. Jadi, sekali lagi kami ingin mengembalikan keceriaan dan semangat mereka,” ujar Saiban, selaku Tim PFA.

Sebelumnya, Dompet Dhuafa sudah melakukan berbagai respon, dari mulai membantu mengevakuasi, memberikan pelayanan kesehatan (Layanan Kesehatan Cuma-cuma), pendistribusian logistik hingga pengelolaan dapur umum dan pos hangat.

Langkah para relawan menghadirkan PFA di pengungsian dapat dikatakan berhasil, yakni para penyintas pelan-pelan terobati dan juga tidak asing dengan tim Dompet Dhuafa maupun relawan dari Fakultas Psikologi Universitas Cendrawasih. Sehingga mereka mampu bermain dengan bahagia.

“Senang karena kita bisa bermain sama teman-teman,” ujar Annisa, salah satu penyintas. (Dompet Dhuafa/Fajar)