LOMBOK UTARA — Gempa kembali mengguncang Lombok, masjid yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat hancur seketika. Aktivitas shalat berjamaah dan belajar mengaji anak-anak terhenti. Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa melalui Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), hadir menginisiasi program TPQ (Tempat Pengajian Qur’an) Ceria, di masjid darurat, Dusun Sembaro, Kecamatan Gangga.
Untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap program tersebut, Cordofa mengajak pemuda setempat untuk terlibat mengajar bagi anak-anak di pengungsian.
“Saya merasa haru, karena setiap mereka melihat kami datang, adik-adik langsung berlari menghampiri untuk bersalaman. Kami berharap semangat ini terawat. Itulah mengapa kami melibatkan muda-mudi di sini untuk turut mengajar di TPQ,” ujar Hardy Agusman, tim Cordofa yang menjadi PIC program tersebut di lapangan.
Banyak orang tua yang turut melihat anak-anaknya mengaji dari luar masjid. Mereka merasa senang karena baru kali ini melihat muda-mudi mengajarkan adik-adik di pengungsian.
“Anak-anak trauma, kalau ada guncangan sedikit, mereka nangis. Saya kasihan, sampai sekarang tidak ada kegiatan di pengungsian. Makanya kami bersyukur sekali dengan adanya program tersebut. Mereka bahagia sekali,” ujar Azmi, salah seorang pemuda di Dusun Sembaro
Saat ini, kebutuhan utama untuk masjid darurat yaitu Al-Qur’an, iqro, koko, mukena, sarung, dan buku cerita untuk mengisi waktu luang mereka. (Dompet Dhuafa/Cordofa)