JAKARTA — Dompet Dhuafa University menggelar seminar dan training manajemen kurban bagi lembaga-lembaga pengelola hewan kurban Indonesia, di Hotel Sofyan Soepomo, Tebet. Acara berlangsung selama dua hari, dari Senin hingga Selasa (10-11/7/2019) dengan dihadiri oleh lembaga-lembaga pelaksana kurban.
Mengutip dari IDEAS, disebutkan Kementerian Pertanian melaporkan jumlah hewan kurban pada tahun 2018 diperkirakan mencapai 1.504.588 ekor, atau meningkat 5% dari tahun sebelumnya. Dengan rincian 462.339 ekor sapi, 10.344 ekor kerbau, 793.052 ekor kambing, dan 238.853 ekor domba. Fakta tersebut membuat potensi ekonomi dari ritual tahunan kurban tidak dapat dipandang kecil. Potensi ekonomi kurban diestimasikan mencapai Rp 28,3 triliun, tahun sebelumnya sekitar Rp 23,4 triliun. Seiring tingkat kesadaran beragama yang meningkat, potensi kurban masih dapat meningkat signifikan ke depan.
Dari data dan fakta mengenai potensi kurban yang telah disebutkan, maka sudah selayaknya ada manajemen yang baik mengenai kurban di Indonesia. Dompet Dhuafa University berinisiatif menyelenggarakan Seminar dan Training Manejemen Kurban untuk lembaga-lembaga pelaksana kurban di Indonesia.
Konsep acara dibagi menjadi dua termin yaitu termin pertama berupa seminar dengan metode Panel Sharing Session dan termin selanjutnya adalah training.
Dalam sesi panel sharing, Dompet Dhuafa University menghadirkan pembicara-pembicara yang concern di bidangnya dari beberapa lembaga pegelola kurban, di antaranya Ali Murni Baginda selaku Chief Program Officer Rumah Zakat, Tomy Hendrajati selaku Presiden PKPU Human Initiative, dan Urip Budiarto selaku Head of Islamic Social Finance KNKS. Selain itu, praktisi dari Dompet Dhuafa seperti Udhi Tri Kurniawan selaku General Manager Ekonomi dan Jaringan Dompet Dhuafa, Jodi H. Iswanto selaku Direktur Karya Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa, serta Rina Hutari selaku Manajer Customer Care DD juga turut hadir mengisi diskusi.
Beberapa lembaga yang sudah memiliki manajemen program kurban menyampaikan ‘Best Practice’nya dalam melaksanakan kurban. Program-program kurban dari beberapa lembaga, seperti Dompet Dhuafa dengan THKnya, Rumah Zakat dengan ‘Super Kurban’nya, dan PKPU dengan ‘Sebar Qurban Nusantara’nya menjadi objek materi dalam panel diskusi tersebut.
Selain lembaga-lembaga di atas, beberapa perwakilan dari lembaga-lembaga lainnya yang sudah lama berkutik dalam pengelolaan kurban turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Taman Zakat, YAKESMA, Rumah Amal Salman, Universitas Tadulako, LAZISMU Banyumas, Radio Dakta, DPLH Manokwari dan YDSF Jember.
Melalui seminar dan diskusi tersebut diharapkan mampu mengupas tuntas pengelolaan program kurban serta kiat pengelolaan peternakan rakyat yang berkelanjutan.
“Agenda ini diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan program kurban untuk setiap lembaga yang hadir di sini sehingga potensi kurban yang luar biasa di Indonesia bisa dikelolal secara maksimal”, ujar Fatchuri Rosidin, Head of Management Consulting Dompet Dhuafa University.
??
Peserta Training mengaku senang dengan diadakannya agenda seminar kurban sebagaimana yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa University tersebut.
“Alhamdulillah, ini sangat membantu untuk melakukan perbaikan pengelolaan program Qurban kami,” ujar Deki Zulkarnain, perwakilan YDSF
Habib, perwailan dari LAZISMU Banyumas juga memberikan pendapatnya mengenai acara ini, “Saya sangat senang dan menemukan hal baru dalam dunia filantropi. Terus berkarya untuk IMZ (DDU) dengan menyelenggarakan pelatihan dan seminar lainnya”. (Dompet Dhuafa/Muthohar)