Dongeng Ceria untuk Anak-anak Luar Batang

JAKARTA — Kebahagiaan dan keceriaan dirasakan warga Kampung Aquarium Luar Batang, Penjaringan Jakarta Utara. Meskipun rumah mereka kini rata dengan tanah, dan hanya tersisa puing-puing bangunan sebagai saksi bisu kehidupan mereka selama ini. Mereka bahagia, terkhusus bagi anak-anak. Lantaran adanya penampilan dongeng ceria yang dibawakan oleh tim LPM Dompet Dhuafa pada Senin (2/5).

Puluhan anak memadati tenda darurat yang disediakan masyarakat setempat dari hasil gotong royong. Semua mereka lakukan untuk sekedar dapat berisitirahat dan menaungi mereka dari teriknya panas matahari serta guyuran air hujan.

Meskipun kondisi tenda darurat yang apa adanya, tak membuat anak-anak kehilangan keceriaan, ketika mengikuti rangkaian dongeng ceria yang disampaikan pendongeng. Tak satupun dari mereka beranjak dari tenda darurat tersebut, ketika dongeng mulai dibawakan.

Kali ini tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa berinisiatif untuk mengadakan dongeng ceria lantaran melihat kondisi anak-anak yang tersita lahan bermainnya. Itu semua karena kampung mereka telah rata dengan tanah.

“Kami hanya ingin melihat anak-anak tetap bahagia dan ceria. Mereka tetap tersenyum meski dalam keadaan sulit,” tutur Ahmad Fitroh, salah satu tim LPM Dompet Dhuafa.

Ahmad Fitroh menambahkan. Selain Dongeng ceria, LPM Dompet Dhuafa rutin menjalankan pengajian untuk anak-anak setiap Selasa malam dan Sabtu malam setiap pekannya. Ini bertujuan agar mereka tetap terjaga iman Islamnya dalam kondisi apapun. Baik dalam kondisi sulit maupun senang.

Masyarakat mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh LPM Dompet Dhuafa. “Senang banget liat anak-anak pada ketawa dan bahagia. Mudah-mudahan kegiatannya dari mulai ngaji, dongeng dan lain sebagainya bisa terus dilakukan di sini,” ujar Suyanti, salah satu warga korban penggusuran Luar Batang.

Harapan masyarakat, kegiatan seperti ini tak berhenti meski kondisi sudah kondusif. Mereka berharap ada kegiatan-kegiatan lanjutan yang dilakukan Dompet Dhuafa maupun lembaga sosial lainnya. Sehingga masyarakat kelas bawah terus merasa mendapat perhatian dengan pendampingan dari lembaga-lembaga sosial yang ada. (Dompet Dhuafa/Fajar)