BOGOR — Ilham Nurdin (32), bercerita saat menjadi mahasiswa penerima Beastudi Etos Dompet Dhuafa. Ia tak hanya dibantu secara materi. Tetapi juga diberikan pembinaan melalui program-program pelatihan yang diadakan setiap pekannya. Pada tahun pertama, Ilham mengaku banyak mendapatkan pendalaman ilmu agama Islam.
“Saya dibina oleh Ustadz Tata Abdulah untuk ilmu agama dan di tahun ketiga saya mulai ditanamkan materi enterpreneurship, serta dipertemukan dengan sejumlah tokoh besar untuk motivasi. Tentu dengan harapan setelah lulus, mahasiswa Beastudi Etos dapat mandiri,” ujar Ilham bangga.
Berkat program Beastudi Etos Dompet Dhuafa, Ilham berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran hanya dengan menyelesaikan kuliah selama 3 tahun dengan IPK preklinik 2,76 dan IPK profesi kedokteran 3,26. Usai menyabet sarjana kedokteran, Ilham melanjutkan pendidikan profesi dokter (KOAS) hingga tahun 2009. Meski sudah tak menjadi mahasiswa Beastudi Etos, namun Ilham mengaku masih terlibat aktif memberikan motivasi kepada adik-adik Beastudi Etos. Khusunya yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan.
Ilham juga mendapat tawaran untuk menjadi dokter di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa di Parung, Bogor, Jawa Barat. Ini juga kesempatan baginya untuk membayar “hutang” kepada para dermawan yang telah membantunya melalui Dompet Dhuafa. Setelah mengikuti serangkaian tes dan wawancara oleh Direktur RST, akhirnya pada April 2014, Ilham resmi aktif menjadi dokter di RST. Di RST Ilham bertanggung jawab sebagai dokter umum yang membawahi IGD, ICU dan tak jarang diperbantukan untuk dokter jaga ruang rawat inap. Selain itu, sesekali Ilham juga memperkuat layanan di LKC Ciputat.
“Saya kaget kalau Dompet Dhuafa punya rumah sakit. Saya kira Dompet Dhuafa hanya lembaga zakat, infak dan sedekah saja. Tapi berkah zakat, Dompet Dhafa berhasil dirikan rumah sakit ini. Luar biasa,” ujar Ilham.
Ilham mengatakan RST merupakan rumah sakit yang tergolong unik. Pasalnya hanya di RST pasien mampu ditolak, ruang rawat inap tak memiliki kelas, pelayanan prima, dan modern, serta tidak memiliki kasir. (Dompet Dhuafa/Eva)