Eli Berhasil Kumpul Bersama Keluarga Usai Gempa Bumi Sumbar

PASAMAN BARAT, SUMATERA BARAT — “Saat gempa terjadi kita tidak tahu di mana anak, suami, kakak, emak. Kita nggak tahu,” jelas Eli (51) di sela-sela memasak di Dapur Umum Dompet Dhuafa, Senin  (07/03/2022)

Eli merupakan salah seorang pengajar di SMAN 1 Talamau bercerita pengalamannya saat gempa bumi menghantam wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Pagi itu, Jum’at 25 Februari 2022, Eli seperti biasa pergi ke sekolah untuk mengajar di SMAN 1 Talamau. Seusai sampai di sekolah, Eli mulai memberikan arahan kepada para siswa. Selang beberapa menit bencana gempa bumi terjadi. Para guru dan siswa berlari keluar kelas untuk evakuasi.

Seusai keluar dari sekolah, Eli langsung bergegas pulang dengan mengendarai sepeda motornya untuk mencari keluarga.

“Waktu gempa sedang di SMAN 1. Biasanya wilayah Talu yang (terdampak) parah. Ternyata saat di jalan sampai melewati Kantor Nagari Kajai, semua sudah berantakan,” sambung Eli.

Di tengah kepanikan dan khawatir setelah berkeliling dua kali di area sekitar rumahnya. Barulah harapan datang, akhirnya Eli bisa bertemu anak-anak dan suaminya setelah salah satu anaknya memanggil Ibu Eli.

“Sempat bolak-balik di rumah. Kemudian Nampak anak dengan melambaikan tangan sambil bilang, ‘Ibu….Ibu, kami di sini,” lanjutnya.

“Alhamdulillah, berkat kuasa Tuhan. Kami sekeluarga bisa berkumpul, meski kondisi rumah sudah tidak bisa di tempati lagi tapi yang utama keluarga sehat,” ucap Eli.

Saat ini beliau bersama suami dan keempat anaknya berada di Pengungsian Jorong Lubuk Sari, Nagari Kajai, Pasaman Barat.

Karena rumah beliau sudah tidak layak untuk ditempati dan bahaya jika ada bencana alam susulan.

“Rumah ibu masih berdiri, cuman sudah ada ventilasinya sekarang (lubang besar). Isi yang di rumah sudah tidak tahu. Rusak berantakan. Bunga-bunganya juga berserakan,” ungkap Eli.

Selama di pengungsian Eli beserta Ibu-ibu yang lainnya membantu menyediakan makanan di Dapur Umum Dompet Dhuafa untuk para pengungsi yang berjumlah 101 jiwa.

Melalui Dapur Umum tersebut terbukti membantu menyediakan kebutuhan dasar makan dan minum bagi penyintas teratasi.

Hal ini juga memungkinkan penyintas untuk saling membantu satu-sama lain ketika ada penyintas yang membutuhkan bantuan.

“Setelah ada dapur umum kita masak bareng di sini. Kalau sama-sama di sini kita bisa dekat dengan anak. Kita takut jauh dari anak-anak kita,” terang Eli.

Waktu Jumat dan Sabtu lalu, bantuan sempat belum masuk. Bahkan ada yang tidak makan selama dua hari.

Kemudian uluran bantuan masuk dari berbagai pihak, salah satunya Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Singgalang.

“Tolong sampaikan terima kasih kami kepada donatur-donatur Dompet Dhuafa. Mudah-mudahan rezekinya jadi berlimpah. Itu yang bisa kami doakan dan kami mohon didoakan juga untuk diberikan ketabahan iman,” aku Eli.

“Sekali lagi terima kasih, untuk para Donatur Dompet Dhuafa atas bantuannya. Alhamdulillah, hari ini bisa buka puasa dengan makanan yang enak. Meski di tengah pengungsian dengan kondisi seperti ini, puasa Senin dan Kamis insyaaAllah kami nggak lupa,” ujar Eli.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan untuk waspada akan bencana hidrometeorologi.

Adapun bencana yang dimaksud seperti longsor, banjir, dan banjir bandang di area hulu sungai lereng Gunung Talamau.

Mengingat saat ini Indonesia masih memasuki musim penghujan. Seperti yang terjadi pada Selasa lalu (1/3), Padang Sawah, Nagari Kajai dilanda banjir bandang.

“Ini rasa satu minggu tapi seperti satu tahun,” pungkas Eli.

Hingga saat ini (07/03) Dompet Dhuafa melalui Dompet Dhuafa Singgalang dan DMC Dompet Dhuafa membuka Dapur Umum di dua titik pengungsian di Jorong Pasa Lamo, dan di Jorong Lubuk Sari, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau. Layanan ini mampu membantu 250 lebih penerima manfaat.

Selain itu juga memberikan layanan Psychological First Aid (PFA) bagi penyintas di pengungsian Jorong Pasa Lamo dan Jorong Lubuk Sari. Dengan total penerima manfaat mencapai kurang lebih 50 orang

Membuka layanan medis dengan pendirian RS.Lapangan dan memberi layanan gizi dengan mencapai 160 penerima manfaat di Jorong Simpang Timbu Abu, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau. (Dompet Dhuafa / DMC)