Etoser Dompet Dhuafa Bawa Unand Raih Prestasi Nasional

Foto bersama Etoser Padang Angkatan 2014 di depan Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bogor, Jawa Barat, seusai pengumuman pemenang Olimpiade Pemuda Kontibutif 2016 (OPK) berlangsung dari Jumat hingga Selasa (5-9/8) melibatkan Etoser dari 17 Kampus se-Indonesia. (ist)

 

BOGOR–Liburan semester genap ditutup dengan torehan prestasi yang dicetak oleh 37 Etoser Padang (sebutan penerima Beastudi Etos Dompet Dhuafa untuk Universitas Andalas) angkatan 2014. Setelah mereka mampu meraih “double winners” di Olimpiade Pemuda Kontributif 2016 (OPK). Rangkaian perlombaan OPK 2016 merupakan gelaran tahunan Beastudi Etos Dompet Dhuafa yang melibatkan seluruh Etoser di Indonesia. Sejumlah 280 mahasiswa dari 17 Kampus di 15 wilayah di Indonesia, turut serta dalam kegiatan ini. Kegiatan bertema “Sociopreneur Camp” ini berlangsung dari Jumat hingga Selasa (5-9/8) yang dihelat di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bogor, Jawa Barat.

Adapun cabang lomba OPK yang menjadi keunggulan Etoser Padang membawa nama Universitas Andalas (UNAND) adalah lomba Film Pendek. Pada kategori tersebut UNAND berhasil meraih peringkat pertama, diikuti Unsyiah (Aceh) dan Universitas Brawijaya (Malang), di peringkat kedua dan ketiga.

Saat diwawancarai melalui pesan singka pada Kamis (18/8), ketua tim film pendek, Iqbal, mengaku bahagia atas hasil dari perjuangan timnya yang beranggotakan Herlambang Tinasih Gusti, Asep Awaludin, Afriyanita, dan Nurfadilah Fitrayenti. “Senang, sebab film sederhana AADA (Ada Apa dengan Aktivis) disukai banyak orang. Film ini mengangkat sisi lain aktivis kekinian. Khususnya dilingkungan rumah, kos, maupun kontrakannya. Intinya, jangan cuma bisa aktivis di kampus, di masyarakat saja, kita juga bisa menjadi aktivis rumah tangga. Karena pastinya setiap hal besar dimulai dari yang kecil terlebih dahulu,” tutur Iqbal, mengulas kisah dibalik kesuksesan film yang dibawakan timnya ke ranah nasional.

Ibal mengimbuhkan, hal ini menjadi motivasi bagi Etoser Padang untuk terus mengemas kebaikan dengan kreatifitas, guna memacu motivasi bagi anak muda yang lain. Selain kompetisi film pendek, ada juga Kompetisi seni khas daerah. Dimana UNAND meraih juara kedua, disusul Unsyiah diperingkat ketiga. Sedangkan di posisi pertama, masih diungguli dan dipertahankan Universitas Mulawarman (Samarinda), yang meraih juara umum di tahun sebelumnya.

“Awalnya kami tidak menyangka kalau masuk nominasi dan menjadi juara. Namun ketika pengumuman, kami masuk tiga besar. Setelah itu kami mulai gencar untuk latihan. Ternyata segala pengorbanan itu, terbalaskan ketika mendengar pengumuman bahwa kami meraih juara dua. Ini adalah buah penampilan maksimal kami. Saya pribadi sangat berterimakasih kepada teman-teman etoser 14 yang telah berjuang bersama untuk mempersembahkan yang terbaik untuk etos dan juga sebagai perwakilan wilayah Padang di ajang Nasional OPK 2016 ini. Semoga kedepannya kami dapat mempersembahkan prestasi – prestasi yang lebih luarbiasa dan berkontribusi nyata bagi bangsa ini,” tambah Herlambang. (Dompet Dhuafa/Nisa)