Galih: Senang Sekali, Warga Antri untuk Dapatkan Makanan Masakannya

PALU — Para relawan dengan sabar mengarahkan warga yang ingin mendapatkan makanan dari Dapur Keliling (Darling) Dompet Dhuafa. Setelah rapi, tidak butuh waktu lama, ratusan paket makanan langsung habis, ludes terdistribusikan kepada para penyintas bencana gempa. Para penyintas yang kini tinggal di pengungsian dengan makanan seadanya, sudah bisa mendapat makanan yang nikmat dan bernutrisi.

Galih Pratomo, adalah sosok dibalik kelezatan paket makanan yang tersaji di ramainya Dapur Keliling Dompet Dhuafa. Bersama tiga rekannya, Rusdi, Badi, dan Saprol, mereka bahu-membahu mengolah bahan makan untuk disajikan kepada para penyintas gempa Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Proses mulai dari persiapan bahan, pengolahan, sampai penyaluran makanan, Galih jalani demi membantu penyintas bencana gempabumi dan tsunami yang tengah lapar.

“Sangat senang sekali saya melihat banyak masyarakat yang berbaris mengantri makanan yang saya masak,” terang Galih, sambil terisak haru.

Galih sebenarnya bukanlah koki atau juru masak. Dia merupakan guru di dua sekolah swasta di bilangan Jakarta. Kondisi bencana yang tengah terjadi di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah telah memanggil jiwa kemanusiaanya. Bahkan dirinya tak menyangka akan ditempatkan di dapur umum. Yang ia pikir adalah mengevakuasi korban yang ada di sana. Galih bahkan sudah prepare peralatan evakuasi yang ia bawa sendiri dari Jakarta.

“Tidak menyangka sama sekali, awalnya saya pikir akan mengevakuasi. Sangat senang sekali bisa ikut langsung membantu warga korban di sini,” tambah Galih. (Dompet Dhuafa/Zul)