Gelar Bazar dan Vermak Gratis, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Ajarkan Teknik Marketing kepada Peserta Pelatihan Menjahit

TANGERANG SELATAN — Kegiatan sosial untuk menebarkan manfaat bagi banyak orang di sekitar bisa dilakukan dengan berbagi cara. Seperti yang dilakukan para peserta pelatihan menjahit dari Institut Kemandirian Dompet Dhuafa dengan menggelar Bakti Sosial dalam bentuk layanan vermak gratis untuk masyarakat umum. Kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) hari pada 27-28 Januari 2022 bekerja sama dengan Pengelola Wakaf Produktifnya Dompet Dhuafa dan Khadijah Learning Center (KLC) Dompet Dhuafa.

Selain mengadakan bakti sosial layanan vermak gratis pada Jum'at (28/1/2022), para peserta pelatihan menjahit juga menggelar bazar pakaian hasil karya mereka masing-masing. Tidak kalah dari produk-produk bermerek di pasaran, pakaian hasil karya para peserta berhasil menarik perhatian pengunjung dan mahasiswa/i Kampus Bisnis Umar Usman yang hadir di halaman Khadijah Learning Center (KLC), Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan.

Berhubungan dengan kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia, sebanyak 8 peserta yang mengikuti pelatihan menjahit juga melakukan penjualan secara door to door untuk menghindari terjadinya kerumunan di lokasi acara. Begitu pun pakaian yang ingin mendapatkan pelayanan vermak gratis juga diterima dengan metode door to door tersebut. Walaupun begitu, hal itu tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk membeli berbagai macam pakaian dan mendapatkan layanan vermak gratis.

Metode tersebut juga merupakan pembelajaran bagi para peserta pelatihan menjahit agar membangun mental dalam memasarkan hasil karya mereka kelak di tengah-tengah masyarakat. Selain memberikan pelatihan secara soft skill, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa juga melatih peserta memiliki kemampuan hard skill dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan.

Abdurrahman Usman selaku Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa yang datang langsung untuk melihat bazar yang dilakukan oleh para peserta menjelaskan bahwasanya ini adalah salah satu metode pembelajaran bagi para peserta untuk memasarkan produk buatan mereka kepada masyarakat. Setelah melalui berbagai macam proses dari mulai rekrutmen hingga pelatihan, Usman menginginkan para peserta mampu mandiri di usia produktif agar dapat menjawab tantangan zaman yang kian berubah.

“Misi dari kegiatan atau pelatihan yang diinisiasi oleh Institut Kemandirian dan bekerja sama dengan Khadijah Learning Center ini salah satunya memang menginginkan bahwa manusia di usia produktif di Indonesia harus bisa menjawab berbagai macam persoalan yang ada di Indonesia. 3 (tiga) isu utama kemiskinan, pengangguran, dan usia produktif ini lah yang terus kita jadikan isu dan tentu intervensi apa yang bisa kita dari Institut Kemandirian, mungkin ini adalah salah satu buktinya. Setelah melakukan rekrutmen, proses pelatihan, dan hari ini mereka diuji apakah produk mereka diterima oleh pasar,” jelas Usman saat ditemui di KLC Dompet Dhuafa.

Salah satu peserta yang datang dari Kabupaten Tangerang, Arafah, mengaku sangat senang dengan adanya program pelatihan menjahit ini. Sebelumnya ia hanya seorang ibu rumah tangga dan berjualan susu jahe di pinggir jalan menggunakan gerobak, namun setelah mengikuti pelatihan menjahit dari Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, kini dirinya sudah mulai memberanikan diri membuka usaha lain di bidang menjahit. Bahkan Arafah ingin usahanya terus berkembang agar mampu menyerap tenaga kerja yang ada dengan usahanya tersebut.

“Sebelumnya saya hanya ibu rumah tangga biasa dan setiap malam saya berjualan susu jahe dengan gerobak di pinggir jalan. Sekarang dengan keterampilan menjahit yang saya dapatkan di sini, saya dapat membuka usaha bari khususnya dibidang menjahit dan rencananya saya akan lakukan di rumah. Selain mendapatkan ilmu tentang menjahit saya berharap bisa menjadi wirausaha muslimah dan ke depannya bisa membuka lapangan pekerjaan,” ungkap Arafah.

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa sangat berharap seluruh peserta yang mengikuti program ini mampu berdikari dengan memberdayakan masyarakat sekitar khususnya melalui keterampilan menjahit yang mereka dapatkan. Walaupun pada awalnya mereka sama sekali tidak mahir dalam menjahit namun selama mengikuti pelatihan mulai dari tanggal 5 Oktober 2021, kini para peserta sudah mampu membuat produk fashion buatan rancangan mereka sendiri.

“Harapan kami sebenarnya peserta bisa mandiri, selain mandiri mereka bisa memberdayakan warga sekitar, setidaknya keluarga mereka sendiri. Awalnya mereka mungkin tidak mengerti menjahit sekarang mereka bisa memahami bagaimana cara menjahit, memproduksi pakaian, kemudian mengerti bagaimana cara menjualnya juga, dan dikemudian hari mimpi-mimpi kami agar mereka menjadi pengusaha bisa terwujud. Pengusaha yang berkarakter seperti ibunda Khadijah,” papar Ahmad Zainuddin selaku Manager Program Reguler Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa / Arlen)