Gerak Cepat Relawan Respon ke Lokasi Banjir Bandang Leuwiliang

BOGOR, JAWA BARAT — Tim Disaster Management Center (DMC) dan Respond Darurat Kesehatan (RDK) Dompet Dhuafa mengirimkan sejumlah personil menuju wilayah terdampak peristiwa banjir bandang di Desa Purasari di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/06/2022).

Tim DMC dan RDK, serta relawan respons gabungan yang telah berada di lokasi, segera melakukan upaya percepatan penanganan darurat dengan turut membantu asesmen kebutuhan-kebutuhan penyintas yang terdampak bencana.

Info terbaru terdapat 3 (tiga) jiwa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sebanyak 2.407 jiwa / 602 KK terdampak dan 3 orang mengalami luka ringan. Kurang lebih ada 20 jiwa / 5 KK yang terpaksa mengungsi ketempat kerabat dekat.

“Kondisi wilayah saat ini belum kondusif dan masih banyak bangunan yang rusak berat dan lumpur yang masih menutupi jalan,” terang Zaqy Ferdiansyah selaku tim response DMC Dompet Dhuafa melapor dari lokasi terdampak.

Terhitung perkiraan 600 unit rumah terdampak, 1 (satu) unit rumah rusak sedang, 5 (lima) unit rumah rusak berat, 1 (satu) gedung pesantren Al-Insyiro terdampak, dan terputusnya akses jalan desa penghubung RT 01, 02, 03, 04, serta RT 06.

“Saat ini tim melakukan pertolongan medis door to door ke penyintas terdampak,” terang Muhammad Faisal selaku tim RDK Dompet Dhuafa saat dihubungi di lokasi terdampak.

Sebelumnya banjir bandang menerjang wilayah Desa Purasari di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/06/2022). Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang cukup lama mengguyur wilayah tersebut dan mengakibatkan Sungai Cisarua meluap.

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bogor hingga Jum’at, sebagaimana sesuai prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (23/06/2022).

“Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman,” terang rilis resmi yang dikeluarkan BNPB. (Dompet Dhuafa / DMC)