MALUKU UTARA — Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat kembali mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan erupsi pada Rabu (15/01/2025). Erupsi ini memicu evakuasi warga dari wilayah rawan dan memunculkan berbagai tantangan bagi penyintas. Menanggapi situasi ini, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bergerak cepat dengan membuka Pos Hangat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.
Pos Hangat yang didirikan oleh DMC Dompet Dhuafa mulai beroperasi pada Sabtu (19/01/2025). Lokasinya berada di Gereja Tua, Desa Tongute Sungi, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, yang juga menjadi salah satu titik pengungsian. Dalam upaya memberikan layanan terbaik, Pos Hangat menyediakan makanan kecil dan minuman hangat bagi penyintas yang mengungsi.
Nirwana, Relawan DMC Dompet Dhuafa yang berada di lokasi, menyampaikan bahwa layanan ini telah menjangkau kurang lebih 60 penyintas yang berada di pengungsian tersebut.
“Selain menyediakan Pos Hangat, kami juga melakukan asesmen untuk mengetahui kebutuhan mendesak para penyintas. Dari hasil asesmen, saat ini kebutuhan yang sangat mendesak meliputi hygiene kit dan popok bayi,” jelas Nirwana.
Saat ini terdapat dua lokasi pengungsian utama di Kecamatan Ibu, yaitu di Gereja Tua, Desa Tongute Sungi, dan Gereja Akesibu, Desa Akesibu. Kedua titik ini menampung masyarakat yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat ancaman dari aktivitas Gunung Ibu.
Baca juga:Dompet Dhuafa Salurkan Air Bersih Bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Sementara itu, melansir Kompas.com, Gunung Ibu kembali menunjukkan aktivitas erupsi yang signifikan pada Ahad (19/01/2025). Letusan kali ini disertai dengan suara gemuruh yang kuat. Dalam periode enam jam terakhir di hari tersebut, tercatat sebanyak 17 kali letusan terjadi. Kolom abu terpantau mencapai ketinggian hingga 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 2.825 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Rivaldi Hasan, petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, menjelaskan bahwa kondisi ini menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ibu untuk tetap waspada dan mematuhi arahan pihak berwenang. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif, serta perluasan sektoral sejauh 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara.
Lebih lanjut, Rivaldi juga memberikan peringatan kepada masyarakat agar melindungi diri apabila terjadi hujan abu. Jika suatu saat ada hujan abu, pihaknya menyarankan kepada masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata agar terhindar dari dampak buruk abu vulkanik.
Baca juga: Respons Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Dompet Dhuafa Hadirkan Layanan Dapur Umum dan Pos Hangat
Seiring dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Ibu, status gunung api ini telah dinaikkan menjadi awas atau Level IV. Hal ini menandakan bahwa potensi bahaya erupsi semakin tinggi, dan langkah-langkah antisipasi lebih lanjut diperlukan.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Api Ibu yang berlaku selama 14 hari, mulai 15 hingga 28 Januari 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan masyarakat serta mendukung upaya mitigasi bencana yang sedang berjalan.

Di tengah situasi yang sulit ini, DMC Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk turut berkontribusi, baik melalui doa maupun dukungan materiel, guna membantu para penyintas.
“Sahabat, mari panjatkan doa demi keselamatan para penyintas dan relawan yang bekerja tanpa henti di lapangan. Semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada mereka,” seru Nirwana.
Melalui semangat solidaritas dan kepedulian bersama, DMC Dompet Dhuafa menegaskan komitmennya untuk terus hadir bagi masyarakat terdampak bencana. Dengan slogan Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang, DMC berharap upaya ini dapat meringankan beban para penyintas dan membantu mereka melewati masa-masa sulit dengan lebih baik.
Semoga seluruh upaya ini menjadi langkah nyata untuk memberikan harapan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Riza Muthohar, Muhammad Afriza Ardha
Penyunting: Dhika