LAMPUNG — Mengoptimalkan untuk maslahat umat dalam membantu masyarakat belajar membaca Al-Quran, Dompet Dhuafa menginisiasi Training of Trainer (ToT) Guru Ngaji yang bertempat di Aula Pusat Belajar Mengaji (PBM) Az Zahra Dompet Dhuafa, Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara.
Selama pelatihan sejak tanggal 12-14 Oktober 2021, para peserta juga dibekali buku panduan dan alat peraga dalam bentuk salinan digital agar mudah memahami metode yang bergulir. Para peserta yang mengikuti training tersebut mendapatkan pelatihan secara intensif.
.jpeg)
“Proses kegiatan belajar mengaji di PBM Az Zahra tidak dipungut biaya. Hal ini karena hasil dari kedermawanan para wakif dan para donatur yang telah berkontribusi di PBM Az Zahra Dompet Dhuafa. Hingga nantinya bukan hanya menjadi sentra Pusat Belajar Mengaji, namun juga berkembang menjadi pondok pesantren yang modern,” sebut Surya Arifin selaku Kepala PBM Az Zahra.
.jpeg)
Dalam pembelajarannya, PBM Az Zahra menggunakan metode “Al-Quran Abahata Aljabari dan HATAM (Hafal Tanpa Menghafal),” yaitu metode yang memudahkan santri untuk bisa membaca, menulis dan menghafal Al-Quran. Selain belajar Al-Quran, metode dalam PBM tentunya mempelajari akhlaq, hadist, fikih, akidah dan ilmu ke-Islaman.
Hingga saat ini sudah ada 180 santri berusia 4-30 tahun yang belajar di PBM Az Zahra Dompet Dhuafa. PBM Az Zahra Dompet Dhuafa berdiri diatas lahan wakaf yang memiliki luas 3 hektare, maka dengan luas tersebut akan dibangun juga infrastruktur yang memadai untuk santri bisa belajar, pun dengan tenaga pendidik yang berkualitas.
“Kami terbuka bagi para guru ngaji sekitar untuk mengikuti pelatihan ini. Kami juga mengajarkan metode yang mudah di serap oleh para guru ngaji agar mereka bisa mengaplikasikan saat mereka mengajar anak- anak mengaji. Dari segala jenjang, mulai dari anak-anak hingga lansia. Karena tak ada kata terlambat untuk belajar agama,” papar Ahmad Pranggono selaku Manager Layanan Dakwah Dompet Dhuafa.
Selain PBM, Dompet Dhuafa juga menjadi pengelola beberapa aset wakaf yang tersebar di beberapa wilayah Nusantara. Mulai dari masjid, rumah sakit, alat kesehatan, ambulans, armada respon kemanusiaan, sekolah, foodcourt, hingga perkebunan dan peternakan. Semua aset wakaf tersebut dikelola secara produktif dengan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup kaum dhuafa. (Dompet Dhuafa / Fatzry)