Urus Hutang Mantan Suami hingga Nafkahi Anak dan Orang Tua, Perjuangan Heny Berdagang di Era Pandemi

Solidaritas Teman Baik Rachel Vennya x KitaBisa x Dompet Dhuafa Gulirkan Donasi Borong Dagangan UMKM Perempuan (Bagian Dua)

 

DEPOK, JAWA BARAT — “Dulu mah, sehari Rp 400-500 ribu masih dapat. Sekarang sehari Rp 50 ribu juga susah, Mas. Beda jauh banget, Rp 100 ribu deh kalau lagi ramai,” jerit Heny Herlinda (42), pedagang makanan kaki lima wilayah Jl. H. Maksum, Sawangan Baru, Depok.

Ibu 3 (tiga) anak itu menceritakan perjuangan menafkahi keluarganya di era pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, pada waktu pagi hari, ia berjualan makanan menu nasi uduk hingga sebanyak 6 (enam) liter di kawasan sekolah pun pesantren. Tapi sejak pandemi, ia berjualan di halaman rumah karena banyak sekolah tutup dan pembelajaran daring. Pun menu jualan berganti.

“Saya sudah 15 tahun jualan bareng ibu saya”, lanjutnya, “Baru ini, terasa banget ada Corona. Nasi uduk ganti, sekarang jadi cilok, gorengan, lontong, minuman dingin. Sebelum Corona masih banyak orang yang pesan masakan dalam jumlah besar, kadang masak di tempat hajatan. Sekarang mah beda, dagang di rumah, dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, tapi sepi yang beli, hajatan juga gak boleh kan”.

Di rumah, ia tinggal bersama kedua orang tua, ketiga anak, seorang menantu, juga seorang cucunya. Ya, anak pertamanya telah menikah. Kedua anaknya yang lain masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah. Ayah Heny yang sepuh masih aktif sebagai petugas kebersihan di salah satu pesantren, sedangkan sang Ibu masih membantunya berdagang di rumah.

“Kalau suami gak ada, kita memang sudah lama pisah. Dia pergi meninggalkan hutang Rp 20 juta pakai nama saya. Saat itu umur anak ketiga saya masih 8 bulan. Dulu saya masih kerja sebagai Security di wilayah Pedurenan tahun 2010. Tapi sejak pisah, ya saya berhenti kerja dan dagang sambil urus anak-anak,” aku Heny.

Meskipun begitu, mereka masih sangat kompak. Sang ibu yang sudah sakit-sakitan (gula dan kolesterol), sang anak dan menantu, giat membantunya berjualan dan melayani pelanggan di teras rumahnya yang sejuk di bawah rindang sebuah pohon.

Anak pertamanya, yang memang mengidolakan Rachel Vennya sejak lama, mendapati informasi bantuan solidaritas #TemanBaikRachelVennya melalui internet. Akhirnya, pada Selasa (31/8/2021), Tim LPM (Lembaga Pelayan Masyarakat) Dompet Dhuafa, menyambangi kediaman Ibu Heny untuk menggulirkan bantuan donasi program ‘Borong Dagangan UMKM Perempuan’ hasil KolaborAksi Teman Baik Rachel Vennya, bersama KitaBisa dan Dompet Dhuafa.

“Ya Allah.. Ya senang banget lah, Mas. Bisa buat modal lagi, bisa buat anak sekolah. Semoga ke depan usaha kita juga bisa pada lancar semua. Kalau dagangan masih menyisa, biasanya saya suka bagi ke saudara dan tetangga. Tapi gak apa-apa, saya memang biasanya suka bikin lebih untuk bagi juga ke sekitar. Makasih Mbak Rachel, Om KitaBisa, dan Mas Dompet Dhuafa,” sebut Heny riang.

Ya, seorang influencer, Rachel Vennya, melakukan galang dana melalui platform KitaBisa.com yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa. Kepedulian akan berdonasi tersebut dilakukan atas solidaritas borong dagangan pelaku UMKM Perempuan yang berjuang di era pandemi. Donasi itu ia inisiasi untuk saling menguatkan sesama perempuan dan pedagang kecil melalui kanal digital https://kitabisa.com/campaign/borongumkmperempuan sejak tanggal 31 Juli 2021. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)