TANGERANG — Bukan hal mudah untuk bergabung di sekolah yang digadang sebagai penghasil generasi Hafiz Qur’an. Layaknya Ihsan Muhammad Afiudin, sebagai salah satu santri di Sekolah Ekselensia Tahfizh Dompet Dhuafa Pendidikan. Tahap demi tahap harus Ihsan lewati untuk menggapai impiannya menjadi seorang Hafiz Qur’an.
“Saya ingin melanjutkan sekolah di Kairo dan mengabdikan diri saya menjadi Guru Tahfizh. Sehingga saya bisa menyebarluaskan kebermanfaatan ilmu untuk orang lain,” aku pemuda asal Surabaya tersebut.
Selain menjadi penghafal Qur’an, cita-cita Ihsan nan mulia tersebut menjadi ikhtiar Ihsan di jalan Allah yang salah satunya tak akan berarti tanpa adanya dukungan serta bantuan dari masyarakat. Do’a dan dukungan kita pun dapat membuat Ihsan semakin bersemangat meraih impian mulianya dan dapat menjadi amal jariyah yang tak akan terputus pahalanya.
Bagi umat Muslim, menghafal Al-Qur’an adalah perjuangan penuh kehormatan. Menurut Hadis riwayat Imam Abu Daud, “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an”. (Dompet Dhuafa/Pendidikan/Dhika)