Dewasa ini, kondisi perubahan iklim yang terjadi semakin meresahkan para penghuni Bumi. Kekhawatiran penghuni bumi semakin terlihat, ketika pemanasan global (global warming) mulai terjadi yang ditandai dari berbagai perubahan iklim maupun bencana alam yang terjadi.
Penyebab kerusakan lingkungan hidup secara umum bisa dikategorikan dalam dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Letusan gunung berapi, banjir, abrasi, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, dan tsunami merupakan beberapa contoh bencana alam. Bencana-bencana tersebut menjadi penyebab rusaknya lingkungan hidup akibat peristiwa alam. Meskipun jika ditelaah lebih lanjut, bencana seperti banjir, abrasi, kebakaran hutan, dan tanah longsor bisa saja terjadi karena adanya campur tangan manusia juga.
Atas problematika yang terjadi, Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga zakat yang bergerak lebih dari 20 tahun dalam bidang kemanusiaan, ikut berupaya menangani permasalahan yang terjadi. Melalui Semesta Hijau, Dompet Dhuafa berusaha hadir untuk menjawab persoalan masyarakat, dalam hal ini bergerak berupaya melakukan perbaikan daya dukung lingkungan dan penguatan kapasitas masyarakat terhadap perubahan kondisi lingkungan, termasuk karena adanya perubahan iklim.
Program-program yang ditawarkan Semesta Hijau, memainkan peranan penting dalam membantu memperbaiki kondisi lingkungan. Semesta Hijau dengan tagline “Hijau, Lestari, Menghidupi”, hadir dengan 4 Program Utama. Ke empat program itu adalah Sedekah pohon, Air untuk Kehidupan, Program Pengelolaan Limbah Terpadu dan Energi terbarukan.
Sedekah pohon merupakan program inisiatif Dompet Dhuafa untuk mengajak masyarakat dan penerima manfaat untuk berkontribusi dalam upaya-upaya penghijauan, rehabilitasi lahan kritis dan kelestarian lingkungan. Program ini ditujukan untuk mendorong perbaikan kualitas lingkungan yang sejalan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat penerima manfaat. Wilayah yang menjadi pemetik manfaat dalam program ini di antaranya, Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat.
Salah satu wilayah yang menjadi penerima manfaat program ini adalah Desa Gunung Masigit, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jenis tanaman yang sedang diberdayakan adalah Pohon Bambu Hitam. Di wilayah tersebut, pengadaan jumlah bibit Pohon Bambu Hitam sebanyak 2778 dan 556 bibit Pohon Bambu Hitam untuk sulaman.
Selanjutnya adalah program Air Untuk Kehidupan Dompet Dhuafa yakni, bantuan untuk masyarakat miskin di wilayah kritis air bersih layak konsumsi berbasis partisipatif masyarakat. Pengembangan program Air untuk Kehidupan diarahkan ke wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam peta kekeringan di Indonesia. Wilayah yang menjadi pemetik manfaat dalam program ini di antaranya, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Setiap tahunnya, masih banyak di beberapa wilayah di Indonesia yang masih kesulitan dalam mendapatkan air yang layak pakai dan juga sehat. Hal tersebut dikarenakan bencana kekeringan melanda beberapa wilayah Indonesia, seperti yang terjadi di Desa Klopoduwur, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Bencana kekeringan seolah menjadi bencana langganan bagi kawasan yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi yakni kurang lebih 2.000 jiwa ini. Tentu saja, sulitnya memperoleh air bersih tentunya berdampak besar bagi keberlangsungan hidup warga Desa Klopoduwur yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan buruh ini. Mereka lebih mengutamakan air bersih untuk digunakan konsumsi sehari-hari dan melakukan aktivitas lainnya seperti memasak dan mencuci pakaian.
“Kekeringan terjadi, bila memasuki musim kemarau panjang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, warga memiliki galian sumur sendiri untuk mendapatkan air. Antrian yang cukup panjang pun terjadi, sehingga membuat sebagian besar warga memutuskan untuk membeli air,” ujar Aditya Sinugraha Pamungkas, Tim Semesta Hijau Dompet Dhuafa.
Aditya menuturkan, menurut warga setempat selama ini belum ada bantuan yang diterima masyarakat Desa Klopoduwur, khususnya dalam pembangunan sarana air dan sanitasi. Melihat kondisi tersebut Dompet Dhuafa melalui Semesta Hijau menurunkan sejumlah tim untuk melakukan survey pada 2015 lalu. Hingga pada Desember lalu, Semesta Hijau Dompet Dhuafa menggulirkan Program Air untuk Kehidupan di Desa Klopoduwur guna mengatasi krisis air bersih akibat bencana kekeringan yang melanda warga.
“Pada Program Air untuk Kehidupan, bantuan yang digulirkan untuk warga Desa Klopoduwur yakni, mencari sumber titik air bersih, pembangunan bak penampungan air, serta pipanisasi air yang nantinya mempermudah warga untuk mendapatkan air bersih,” jelas Aditya.
Semoga, melalui program-program instrumen pemberdayaan tersebut, keberkahan mampu dirasakan oleh jutaan jutaan para pemetik manfaat. Dompet Dhuafa akan terus berusaha mencapai target dalam pemberdayaan lingkungan, melestarikan lahan-lahan kosong sebagai langkah gerakan penghijauan, penyedian air bersih, pengolahan limbah di perkotaan dan pedesaan di seluruh wilayah Nusantara. (Dompet Dhuafa/Uyang)