BOGOR — Sekitar seratus peserta dari berbagai pengurus Masjid dan Majelis Taklim se-Jabodetabek hadiri Workshop Masjid dan Majelis Taklim Berdaya bertajuk “Berdaya, Makmur, dan Menebar Manfaat untuk Ummat,” pada Minggu (1/4), di ruang serbaguna Masjid Al Madinah, kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, Parung, Bogor.
Yuli Pujihardi, selaku Direktur Zona Madina, mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran para peserta. “Berharap acara ini menjadi media silaturrahim antar pengurus masjid dan menguatkan, serta memperluas manfaat kehadiran masjid bagi ummat. Terlebih lagi menyambut bulan suci Ramadhan 1439 H, tentu harus kita ramaikan masjid, mushala dan giatkan majelis taklim. Zona Madina Dompet Dhuafa adalah kawasan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan, dibangun di atas tanah wakaf seluas 8,5 Hektar di Bogor, kawasan ini bagian dari pengelolaan ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf). Di kawasan tersebut juga terdapat integrasi program yang meliputi kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, dakwah, dan budaya. Hal tersebut sangat dimungkinkam untuk juga dikembangkan dalam pengelolaan Masjid atau Majelis Taklim,” ujar Yuli.
Hal senada disampaikan Ahmad Fauzi Qosim, selaku ketua DKM Al Madinah yang juga sebagai salah satu narasumber workshop menyampaikan bahwa, “Kegiatan ini merupakan ikhtiar penguatan jaringan masjid berdaya di Jabodetabek dengan optimalisasi pengelolaan Ziswaf berbasis masjid. Selain itu juga menyusun program-program kekinian yang dibutuhkan masyarakat atau jamaah, baik program dakwah, ibadah, pendidikan, maupun kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Tentunya juga menyusun program kemitraan dalam penguatan fungsi masjid dan majelis Taklim sebagaimana fungsi masjid zaman Rasulullah SAW. Sebelumnya, tahun 2014 Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) telah melakukan road show training pengelolaan masjid, dan selanjutnya bersama tim Resource Mobilization Dompet Dhuafa Filantropi melaksanakan Seminar Masjid Berdaya tahun lalu”.
“Masyarakat menyebut masjid adalah rumah Allah subhanahu wa ta’ala yang difungsikan untuk menunaikan shalat atau ibadah lain. Selain itu, kalau melihat fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW, masjid juga dimanfaatkan untuk dakwah, pusat daulah Islamiyyah, rumah sakit, tempat latihan dan menyusun strategi perang, tempat berteduh kaum suffah, Baitul Maal, tempat musyawarah, dan Resolusi konflik,” tambah Fauzi.
Di sesi akhir, para peserta diajak berdiskusi dan menyusun rencana tindak lanjut dalam jaringan masjid berdaya bersama tim Al Madinah, Cordofa, Remo, dan tim Dompet Dhuafa lainnya. Hadir dalam acara tersebut yang juga sebagai narasumber adalah Herman Budianto (Direktur PT Wasilah), Ahmad Faqih (MPZ Direktorat Remo), Tendy Satrio (Direktur DD Niaga), Hardy Agusman (koordinator Cordofa), dan Madroi (koordinator Barzah). (Dompet Dhuafa/Dea Novian)