LOMBOK — Indonesia kembali berduka, Minggu (29/7) pagi, wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa diguncang gempa tektonik berkekuatan 6.4 SR. Akibat bencana tersebut, tercatat ada belasan korban jiwa, puluhan lainya luka-luka, dan ribuan rumah rusak. Berdasarkan data BMKG, setelah gempa pertama, masih disusul gempa susulan (aftershock) sebanyak 77 kali sampai pukul 10.00 WITA, dengan magnitudo terbesar 5,7 SR.
Wilayah terdampak dari bencana tersebut diantaranya Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun), Kabupaten Lombok Utara (Kecamatan Bayan), Kabupaten Sumbawa Barat (Kecamatan Brang Rea). Kejadian memilukan tersebut juga melumpuhkan kegiatan ekonomi di daerah terdampak, dan jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup untuk mengantisipasi longsor karena gempa.
Selain itu, beberapa aliran listrik terpaksa tak bisa digunakan, lantaran padam dari dampak gempa yang memutus sejumlah aliran. Warga yang terdampak pun semakin kesulitan dengan tidak adanya listrik. Pemerintah setempat dikabarkan sedang menangani masalah tersebut. Namun beberapa operator selular masih dapat beroperasi di beberapa titik.
Warga terdampak segera diungsikan ke tempat yang lebih aman, salah satunya di Desa Sajang, Lombok Timur. Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa sendiri sudah mendirikan posko tanggap darurat gempa Lombok yang bertempat di Dusun Lebak Dayah, Desa Sembalun Lawang, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Tentunya warga terdampak gempa masih banyak membutuhkan bantuan dari masyarakat. Para warga tidak dapat kembali ke rumah lantaran sudah roboh, dan pengungsian menjadi tempat tinggal sementara. Mari, kita satukan semangat untuk bersama-sama membantu dan membangun kembali rumah saudara kita di Lombok yang luluh-lantak karena gempa. (Dompet Dhuafa/Zul)