Ingin Jadi Presiden, Siswa SMART Ekselensia Dompet Dhuafa ini Miliki Segudang Harapan

“Saya bercita-cita ingin jadi presiden republik ini. Saya ingin Indonesia menjadi negara maju dan semua rakyatnya bisa sejahtera,” ujar Syahrizal (14), siswa SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa saat bercerita mengenai cita-cita yang ingin digapainya.

Siswa yang duduk dibangku kelas VIII SMP ini mengaku, jika seseorang memiliki cita-cita dan impian, haruslah dengan niat sesungguhnya, agar apa yang diharapkan selama ini tercapai. Tidak hanya dengan melukis impian saja, namun juga berusaha menuntut ilmu sesuai dengan bidang yang ingin ditekuni.

“Ingin sukses harus ada strateginya. Saya selalu menerapkan kebiasaan rajin membaca dan berlatih soal-soal pengetahuan. Ini saya terapkan agar ilmu saya dapat terus saya ingat,” terang siswa yang akrab disapa Rizal ini.

Memasuki tahun kedua menimba ilmu di SMART Ekselensia Indonesia, pengalaman yang paling berkesan sempat dirasakan Rizal seperti, belajar tentang ilmu pengetahuan, kemandirian, kedisiplinan dan berorganisasi. Selain itu ia mengaku, selain memiliki wawasan pengetahuan luas, menjalin persahabatan yang luas juga menjadi hal yang paling berkesan.

“Alhamdulillah saya sudah punya banyak sahabat sejak sekolah di sini (SMART Ekselensia Indonesia), biasanya saya dan teman-teman suka membentuk kelompok belajar, terus kita kumpul di perpustakaan sekolah,” ujarnya tersenyum.

Bagi Rizal, mustahil rasanya ia kini mampu melanjutkan pendidikan. Ia menuturkan, ayahnya yang hanya berprofesi sebagai Supir berpenghasilan pas-pasan dirasa tak mampu membiayai pendidikan lanjutan untuknya, dikarenakan ketiga adiknya juga menempuh pendidikan tingkat sekolah dasar.

“Bapak penghasilan sebulan sekitar Rp 1,5 juta. Belum lagi adik-adik saya juga masih sekolah. Saya kasihan sekali kalo lihat bapak,” ujar siswa asal Bogor ini.

Namun, ia tidak ingin berlarut-larut dengan kesedihan dan keterbatasan ekonomi yang dirasakan keluarganya. Dengan tekad yang dimilikinya, ia berusaha penuh untuk mencari informasi tentang sekolah gratis berkualitas.

Keberuntungan mulai menghampiri Rizal. Saat ia pulang sekolah, seseorang melintas di persimpangan jalan dan terlihat sedang membagi-bagikan brosur. Penasaran akan hal tersebut, ia pun bergegas menghampiri dan mengambil brosur yang ditawarkan.

“Pas saya baca, ternyata brosur pendaftaran sekolah bebas biaya SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa, saya langsung minta izin sama bapak dan ibu saya. Alhamdulillah orangtua saya mendukung,” paparnya.

Setelah mendapatkan izin, Rizal ditemani sang ayah berangkat ke Jakarta untuk mengikuti beberapa rangkaian tes seleksi seperti administrasi, bidang studi, psikotes, survey tempat tinggal. Alhamdulillah, setelah mengikuti rangkaian proses seleksi tersebut, Rizal dinyatakan lolos seleksi tiga bulan kemudian.

Kini, ia hanya ingin fokus untuk menuntut ilmu setinggi mungkin agar apa yang diharapkannya selama ini tercapai. Semoga segudang harapan dan impian yang selama ini diinginkan dapat segera terwujud. (uyang)