Jampang English Village, ?Kampung Inggris? yang Memikat

Bagi Dompet Dhuafa, membentang kebaikan demi kemaslahatan banyak orang, terutama dhuafa menjadi cita-cita mulia yang hingga kini terus diperjuangkan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan dakwah di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu wilayah yang menjadi kawasan pemberdayaan Dompet Dhuafa bernama Zona Madina, berada di Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Di kawasan yang juga dikenal sebagai desa wisata ini, lembaga zakat yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, mengembangkan pendidikan dengan membangun Lembaga Pengembangan Insani (LPI). Berdiri pula sekolah SMART Ekselensia Indonesia, akselerasi SMP dan SMA dengan masa belajar lima tahun. Sekolah ini menampung pemuda lulusan SD yang cerdas dari keluarga miskin dari seluruh Indonesia secara gratis. Alumninya sendiri rata-rata 100 persen diterima di perguruan tinggi negeri ternama Indonesia.

Selain itu, LPI juga memiliki Sekolah Guru Indonesia (SGI) yang menerima sarjana S1 dari segala jurusan untuk dididik sebagai guru dan ditugaskan sebagai guru sukarelawan di daerah terpencil dan perbatasan selama satu tahun, berjuang mengabdikan diri demi memajukan pendidikan anak-anak di pelosok negeri.

Pemberdayaan bagi masyarakat terus berlanjut, dengan berdirinya rumah sakit gratis bernama Rumah Sehat Terpadu (RST) di tahun 2009, yang diperuntukkan khusus bagi kaum dhuafa. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan program pemberdayaan masyarakat baik di bidang pertanian, peternakan dan industri kreatif.

Program-program pemberdayaan terus bergulir di kawasan Wisata Jampang. Dengan harapan, tidak hanya masyarakat setempat saja yang mengenal kawasan desa wisata ini, namun juga masyarakat luas termasuk wisatawan asing. Ikhtiar untuk mewujudkan harapan tersebut dilakukan dengan peresmian Jampang English Village (JEV) di tahun lalu,  sebagai “Kampung Inggris” di kawasan pemberdayaan yang luasnya lebih dari 3 hektar ini.

“Di JEV ini Dompet Dhuafa menyelenggarakan kursus bahasa Inggris gratis untuk penduduk setempat, mulai dari anak-anak sampai orangtua. Para pedagang di kawasan wisata Jampang dan seluruh staf di area Zona Madina juga mendapatkan pelatihan dan berusaha terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Herman Budianto, Direktur Zona Madina Dompet Dhuafa.

Herman menambahkan, bahwa konsep JEV ini memang hampir sama dengan Pare, namun dalam sebuah sejarah Pare baru berhasil mengedukasi menjadi kampung inggris setelah 20 tahun. Sedangkan JEV ini ditargetkan dalam kurun waktu 5 tahun, wisatawan ke Jampang selain berwisata juga akan ahli dalam berbahasa inggris.

“Diharapkan hadirnya Jampang English Village bisa memikat para wisatawan, khususnya anak-anak dan dewasa agar semakin tertarik belajar bahasa Inggris sekaligus berwisata ke kawasan pemberdayaan Dompet Dhuafa dan juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan,” harapnya. (Dompet Dhuafa/Uyang)