Jampang Silat Competition IV, Bentuk Karakter Anak Melalui Olahraga Beladiri Lokal

DEPOK — Dengan lihai, Sangaji Ibrahim yang biasa dipanggil Aji, atlet cilik kelas 2 SD Negeri 1 Gugusan Depok, memperagakan sapuan bawah. Lawannya yang tak menduga serangan mendadak seketika itu terjatuh. Tiga poin penting diberikan wasit kepada Aji. Setelah beberapa waktu, gong berbunyi, menandakan laga di gelanggang telah usai. Bocah tujuh tahun tersebut ditetapkan menjadi pemenang, setelah ketiga wasit mengangkat bendera merah, seperti warna sabuk yang Aji pakai. Alih-alih merayakan kemenangan, Aji malah langsung bersujud syukur, dan menjabat tangan lawan yang telah dikalahkannya. Tidak sampai disitu, Aji juga memberi salam penghormatan kepada wasit dan guru silat lawan.

Gambaran kecil dari karakter kebanyakan atlet pesilat. Pencak Silat, beladiri asli Nusantara memang terkenal dengan olahraga yang syarat akan nilai. Pelestari olahraga terkenal dengan karakter santun, menghormati lawan, dan jiwa pantang menyerah. Karakter tersebut yang kembali dibangkitkan dalam Jampang Silat Competition (JSC) IV di GOR Kartika, Depok, Jawa Barat. Berlangsung dari tanggal 15-16 Desember 2018, ribuan pesilat junior dari level pemula, pra-remaja, hingga remaja, berkumpul untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

“Saya kagum dengan Kampung Silat Jampang yang sudah melaksanakan JSC sampai ke-empat kalinya. Semoga dengan kompetisi ini, lahir nantinya atlet-atlet kelas nasional, bahkan internasional,” terang Tedy Purba, selaku Sekretaris Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Depok.

Berbeda dengan edisi JSC sebelumnya, JSC tahun ini adalah edisi dengan jumlah peserta terbanyak. Dengan dukungan dari Kemepora, setidaknya ada 1.050 pesilat yang ikut serta. Hal tersebut yang membuat Kampung Silat Jampang optimis membawa JSC edisi tahun selanjutnya ke taraf Internasional.

“Alhamdulillah, Kampung Silat Jampang bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Kemenpora, dapat melaksanakan JSC edisi empat. Ini merupakan komitmen dari kami akan bentuk pelestraian budaya lokal dan pembinaan atlet sedari dini. Ini merupakan edisi JSC dengan peserta terbanyak yang pernah ada. Tahun depan, kita optimis jadikan JSC sebagai event internasional,” terang Sahrawandi, selaku Manager Marketing Busines Zona Madina. (Dompet Dhuafa/Zul)