Sejak dua bulan lalu Sumatera dikepung asap. Hingga kini intensitas asap semakin pekat. Bahkan sebanyak 80% persen wilayah Sumatera telah diselimuti asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Tidak hanya di Sumatera, Kalimantan pun terjadi hal yang sama. Akibatnya sebanyak sebanyak 25,6 juta jiwa terpapar asap, yaitu 22,6 juta jiwa di Sumatera dan 3 juta jiwa di Kalimantan. Bahkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun merasakan dampaknya.
Tidak hanya itu, berbagai lini merasakan dampak dari asap ini. Operasional bandara terhambat, kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan, juga menurunnya kondisi kesehatan. Sebanyak 20 bandara di wilayah Kalimantan dan Sumatera terganggu opesionalnya akibat terbatasnya jarak pandang.
“Jarak pandang di hampir seluruh wilayah Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau tertutup asap tebal dengan jarak pandang tidak lebih dari lima puluh meter”, ujar tim respon Disaster Management Centre (DMC).
Dinas pendidikan di wilayah Sumatera dan Kalimantan meliburkan beberapa sekolah di tingkat TK hingga SMA. Dari sisi kesehatan, sebanyak 222.984 orang terkena infeksu saluran pernafasan akut (ISPA) di Sumatera dan Kalimantan. Sumatera Selatan merupakan wilayah terbanyak orang yang menderita ISPA, yaitu 74.589 (data Kementerian Kesehatan per 4 Okt 2015).
Untuk menangani penderita ISPA, Pemerintah Propinsi di wilayah Sumatera dan Kalimantan memerintahkan rumah sakit (RS) dan puskesmas untuk siaga 24 jam. Bantuan kesehatan dan pembagian masker langsung ke masyarakat terdampak dilakukan, termasuk oleh Dompet Dhuafa.
Hasil pantauan Satelit Terra Aqua dari NASA pada Selasa (6/10) menunjukkan sebanyak 1.213 titik panas, yaitu di Sumatera 502 titik dan di Kalimantan 711 titik. Lebih dari satu bulan titik api di Sumatera Selatan belum dapat dipadamkan. Konsentrasi titik api di Sumatera Selatan ini terdapat di perkebunan dan hutan tanaman industri di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Untuk memadankannya, Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan 7 helikopter dan pesawat water bombing, serta 1 pesawat Casa hujan buatan di Sumsel untuk mengatasi kebakaran hutan. Sebanyak 3.694 personel gabungan juga diturunkan ke lokasi kebakaran.
Dompet Dhuafa sendiri telah melakukan berbagai respon akibat kabut asap ini. Sebanyak 55.792 masker ke enam wilayah di Sumatera dan Kalimantan oleh tim DMC dengan pembagian Palembang 16.410 masker, Jambi 18.622 masker, Padang 5.100 masker, Riau 9.660 masker, Medan 2.000 masker, dan Pontianak 4.000 masker.
Dompet Dhuafa Cabang Jambi pun memberikan layanan kesehatan untuk 100 orang yang terkena ISPA di RT 10, Kelurahan Wijaya Pura, Kota Jambi dan Masjid Raya Sungai Pinang, Kabupaten Kampar.
“Adapun kedepan Dompet Dhuafa akan melakukan home schooling, pendistribusi bantuan masker, menyediakan mobil ambulans siap antar, 10 makanan/ minuman detoksifikasi radikal bebas dampak asap, bantuan air bersih, dan layanan kesehatan untuk warga yang terpapar asap”, jelas tim respon DMC. (Dompet Dhuafa/Erni)
Editor: Uyang