JAKARTA — Tingkat literasi di Indonesia masih menjadi perdebatan. Apakah mengalami peningkatan atau penurunan. Fajar (47), ayah dua anak ini melihat kegiatan membaca masih sangat penting.
“Semasa muda, saya belum pernah merasakan bagaimana menggunakan kaca mata. Jadi Saya baru menggunakan kaca mata karena faktor usia. Sebenarnya, saya suka membaca tapi sejak berkaca mata, itu membaca semakin berkurang. Karena untuk membaca, saya harus mau tidak mau menggunakan kaca mata. Lalu membayangkan bagaimana dengan anak-anak yang kesulitan membaca karena tidak memiliki kaca mata. Ditakutkan nantinya kalau tidak punya kaca mata, minat terhadap membaca semakin berkurang,” ujar Fajar, ketika ditemui seusai berdonasi di konter Dompet Dhuafa, Minggu (25/8/2019).
Fajar mengutarakan pentingnya membaca untuk membuka wawasan dan memperluas pengalaman. Sehingga kampanye semacam “Indonesia Melihat” yang merupakan kolaborasi Dompet Dhuafa dengan Narasi sangat menarik perhatiannya.
“Ini kampanye yang bagus. Tapi saya tidak mendonasikan kaca mata. Karena menurut Saya kaca mata untuk yang plus itu jarang sekali terjadi oleh anak-anak. Jadi, berdonasi dengan cara yang lain saja,” jelas Fajar.
Program “Indonesia Melihat” berlangsung dari Agustus hingga Desember 2019. Dengan menargetkan 10.000 kaca mata donasi. Nantinya kaca mata tersebut akan menyasar 63 sekolah binaan Dompet Dhuafa di 21 kabupaten. Di mana pendistribusiannya dibantu oleh 10 Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, di 10 kabupaten dan 90 Gerai Sehat di 90 Kabupaten.
Harapannya melalui kampanye “Indonesia Melihat”, mampu menolong adik-adik yang penglihatannya terganggu agar bisa beraktivitas lebih optimal. Terutama dalam hal membaca dan belajar.
“Kuncinya memang harus membaca, apalagi buat orang islam, iqra. Istilahnya kalau tidak membaca kan berarti tidak mengindahkan ajaran-ajaran islam,” tutup Fajar. (Dompet Dhuafa/Fajar)