Karaso Sakola Dompet Dhuafa

BIMA, NUSA TENGGARA BARAT — Hari ini, Kamis (29/12), tim kemanusiaan Dompet Dhuafa bersinergi bersama Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU, Rumah Zakat, DPU Daarut Tauhid, komunitas Babuju Kota Bima dan relawan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa, melaksanakan aksi bersih-bersih sekolah di SD 54 Santi, Kota Bima. Aksi yang diikuti sekitar 50 relawan ini juga dibantu dengan alat mesin air, truk pengangkut sampah, cangkul dan skop.

Menurut Dinas Pendidikan Kota Bima, data kerusakana sekolah, sementara terdapat 22 Sekolah Dasar (SD), 6 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 6 Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan jumlah kerugiannya diperkirakan mencapai Miliaran Rupiah.

Sebelumnya Selasa (27/12), Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, mengadakan rapat khusus bersama para relawan kemanusiaan. Khofifah menginstruksikan kepada tim kemanusiaan untuk memprioritaskan bersih-bersih sekolah dan pusat kesehatan. Karena pada hari Senin 2 Januari 2017, para siswa mulai aktif kembali dengan kegiatan belajar. Sedangkan sekolahnya masih tertimbun sampah dan tumpukan lumpur.

Intruksi Mensos RI dalam pengarahan aksi tanggap darurat banjir Bima, yakni prioritas utama adalah membersihkan sarana pendidikan. Kemudian Dompet Dhuafa juga akan hadir dengan program Sekolah Ceria. “Kami ingin melihat anak-anak di pagi hari menggendong tasnya, berangkat bersama teman-temannya untuk menuntut ilmu ke sekolah dengan ceria. Sehingga dapat menyambut pelajaran dengan baik saat tiba di sekolah. Memberikan semangat untuk saling bergandeng tangan membangun Indonesia, menjadi salah satu misi dari hadirnya tim kemanusiaan Dompet Dhuafa di sini,” ujar Fadillah Rachman, Manager Respon DMC Dompet Dhuafa.

Fadil menuturkan ada 6 target sekolah yang akan dibersihkan dan menerima bantuan School Kids, yakni alat-alat belajar untuk siswa seperti buku, alat tulis, tas dan kebutuhan lainnya. Hasil pantauan kemanusiaan Dompet Dhuafa seluruh perlengkapan dari media pembelajaran rusak, dan sebagian hilang terbawa arus air.

Makruf (30) warga kampung Nae, merasa senang dan terharu melihat aksi kemanusiaan Dompet Dhuafa yang telah membantu membersihkan fasilitas sekolah. Karena ia ingin sekali Dinda, anaknya, dapat bersekolah seperti dulu.

Program bersih-bersih sekolah Dompet Dhuafa mengusung tagline “Mai Karaso Sakola” kata yang diambil dari bahasa Bima ini mempunyai arti (Yuk bersih-bersih sekolah). Dompet Dhuafa ingin mengajak warga Bima untuk saling gotong-royong membersihkan fasilitas sekolah yang rusak parah akibat banjir bandang.

Maktub salah satu guru SD 54 Santi, menyampaikan terimakasih atas bantuan relawan semua. “Kami sudah tidak dapat memberikan apa-apa. Karena harta kami sudah tidak ada sama sekali, semoga Allah SWT membalas kebaikan para relawan,” imbuhnya. (Dompet Dhuafa/Musyfiqul Khoir)