Keceriaan Anak-anak Rohingya Belajar Alfabetis

Aktivitas Sekolah Ceria DMC Dompet Dhuafa dalam sesi materi pembelajaran alfabet kepada anak-anak pengungsi Rohingya di Langsa, Aceh. (Foto: Dompet Dhuafa) 

Pukul 09:00 WIB matahari sudah tak lagi malu-malu menyapa anak-anak etnis Rohingya yang berada dipengungsian Pelabuhan Kuala Langsa, Aceh. Pagi itu, anak-anak bergegas untuk pergi ke posko Dompet Dhuafa. Mereka dengan semangat menghampiri tenda untuk belajar.

Anak-anak usia sekolah Taman Kanak-kanak memulai belajar mengenal huruf pagi itu. Antusiasme terpampang dari wajah-wajah ceria mereka. A-I-U-E-O keluar dari mulut mereka ketika para relawan membantu mereka mengenalkan huruf.

“Setiap pagi mulai jam 9 sampai jam 11 dan sore hari setelah ashar sampai jam 5 sore pengungsi belajar bersama. Untuk anak-anak mereka belajar alphabet, sedangkan remaja dan dewasa mempelajari bahasa beserta budaya Indonesia,” jelas Iskandar, Tim Respon Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Kamis (28/5).

Iskandar menuturkan sebelum memperoleh pendidikan formal, anak-anak itu diajak terlebih dahulu mengenal huruf. “Dompet Dhuafa akan terus menjalankan program belajar ini sampai tiga bulan ke depan,” paparnya.

Pria yang baru sampai di Jakarta setelah menjadi relawan kemanusiaan untuk etnis Rohingya ini memaparkan hal unik yang terjadi di sana. Ia menjelaskan, di dalam posko Dompet Dhuafa banyak anak-anak asli Aceh yang turut bermain di Sekolah Ceria. Kehadiran mereka di posko Dompet Dhuafa menambah semangat belajar anak-anak pengungsi.

Ia menambahkan, anak-anak pengungsi yang mengikuti pembelajaran alfabet sebanyak 20 orang. “Setelah dua pekan berjalan, anak-anak itu terus menunjukkan peningkatan. Selain belajar mengenal huruf, mereka juga sedikit demi sedikit diajarkan untuk mengenal budaya Indonesia,” pungkasnya. (Gita)

 

Editor: Uyang