JAKARTA — Aksi Super Damai 212 memang sudah berlalu. Namun memori-memori indah yang tercipta di suasana ukhuwah yang hangat masih menempel di ingatan kita. Salah satu pemandangan mengharukan terjadi saat kelompok tunanetra melewati jalan Medan Merdeka, Jakarta. Mereka membuat barisan dengan memegang bahu teman di depannya dan terus berusaha menembus lautan massa. Dituntun oleh seorang pendamping, mereka menuju arah Jalan Medan Merdeka Selatan. Pemandangan itu menyita banyak mata, tak jarang kamera-kamera mengabadikan mereka.
Titik keharuan belum berhenti sampai di situ. Rombongan itu berhenti di Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di seberang wisma Antara. Mereka berhenti tepat di Mobil Pijat yang disediakan Dompet Dhuafa. Mereka adalah tim pijat gratis Dompet Dhuafa yang tergabung dalam Koperasi Masyarakat Tunanetra (Komastra). Sekitar 20 pemijat tunanetra, kemudian langsung mengambil tempat masing-masing.
Mobil pijat yang sedari pagi sudah dipenuhi oleh peserta aksi yang ingin merasakan layanan pijat, menjadi ramai setelah kedatangan Komastra. Peserta aksi pun langsung mencari tempat untuk merasakan layanan pijat gratis ini. Tampak wajah-wajah lelah para peserta, berubah menjadi cerah setelah mendapat pijatan gratis.
Meski lelah setelah harus berjalan, rasa ikhlas dan semangat terlihat dari wajah-wajah para pemijat Komastra.
“Iya tadi kita salah jalan, jadi jalannya muter agak jauh, capek,” ujar salah satu pemijat. Meski dari kata-katanya terlihat seperti mengeluh, namun ia berkata sembari tersenyum riang.
Para peserta aksi yang merasakan manfaat pijat Komastra pun merasa senang dengan adanya layanan ini.
“Enak sekali habis dipijat. Layanan ini sangat sesuai dengan kebutuhan para peserta aksi. Ini pemijatnya profesional yah. Mijat nya kerasa banget tadi. Terimakasih untuk para pemijat dan juga Dompet Dhuafa. Semoga dibalas oleh pahala dari Allah,” tutur Rozak, salah satu peserta aksi dari Jakarta. (Dompet Dhuafa/Dea)