Lemah dan hanya bisa bergantung kepada yang kuasa, itulah manusia. Segala kekuatan dan kemampuan manusia melakukan sesuatu pada hakikatnya bukan berasal dari manusia itu sendiri namun dari Allah SWT. Adalah sebuah kesombongan ketika manusia tidak meminta kepada-Nya dalam setiap masalah yang dihadapinya. Allah pun selalu memberikan cobaan kepada manusia untuk kembali pada-Nya.
Kekeringan dan kebakaran lahan yang berakibat sulitnya manusia menghirup udara bersih selayaknya menjadi bahan refleksi bagi manusia. Sungai yang dahulu dialiri oleh air yang deras, sekarang menjadi kering kerontang. Tanah lahan pertanian yang retak, sumber mata air mengering, udara bersih sulit didapat, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) terpaksa dialami oleh warga.
Melihat fakta itu, apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah, lembaga amal, maupun pihak lain terhadap kekeringan di Indonesia? Berbagai upaya dengan membuat hujan buatan yang menghabiskan uang milyaran rupiah, dropping air bersih yang tak setiap hari, pemadaman api di lahan yang terbakar, hingga beragam kegiatan respon terhadap kesehatan warga terus diupayakan.
Lelah dengan semua kondisi dan upaya yang tak kunjung membuahkan hasil yang signifikan. Dalam titik kritis seperti ini manusia seolah kembali mengingat fitrahnya sebagai makhluk-Nya. Segala upaya manusia tak berarti jika tanpa menyertakan Tuhan dalam tiap langkah.
Kita pun lalu ingat bahwa Allah SWT marah ketika manusia tidak meminta kepada-Nya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa yang tidak meminta kepada-Nya, Allah SWT akan marah kepadanya,” (H.R. Tirmidzi). Pada dasarnya, doa adalah upaya mendekatkan diri kepada-Nya.
Kekeringan panjang yang disertai dengan datangnya musibah seperti ini selayaknya dijadikan bahan tafakur bagi manusia. Beberapa hari lalu di sejumlah kota di Indonesia dilaksanakan shalat istisqo. Shalat yang pelaksanaannya dianjurkan karena hujan tak kunjung turun dan mata air yang mengering, dilakukan secara berjamaah di tempat terbuka sebanyak dua rakaat.
Allah SWT dan Rasul-Nya telah mengajarkan untuk berdoa meminta hujan. Seperti yang ditulis oleh Jauhar Ridloni Marzuq di website Republika, ada syarat meminta hujan yaitu perbanyak istighfar, konsisten melakukan hal baik dan menjauhi hal buruk, dan shalat istisqo.
Shalat yang dilakukan sebanyak dua rakaat dan bacaannya diperkeras, seperti dalam hadist riwayat An-Nasai. “Rasulullah SAW pernah keluar rumah meminta hujan, lalu beliau shalat dua rakaat, di mana beliau mengeraskan bacaan pada kedua rakaatnya”.
Sebagai lembaga amal yang fokus dalam bidang kemanusiaan, Dompet Dhuafa pun turut menginisiasi dilaksanakannya shalat istisqo dan doa istighosah. Seperti yang dilakukan di Pekanbaru, Riau, beberapa waktu lalu.
“Acara ini merupakan wujud kepedulian terhadap korban musibah asap dari aspek spiritual,” ujar Boy Mareta, selaku Manager Fundraising Dompet Dhuafa. Semua musibah memang membutuhkan materi untuk menyelesaikannya. Namun, yang paling utama adalah meminta pertolongan kepada-Nya.
Hujan adalah salah satu nikmat dari Allah SWT. Hujan juga merupakan waktu yang tepat bagi manusia memanjatkan pintanya karena mudah diijabah. Hujan merupakan curahan berkah dari-Nya terutama saat kondisi seperti ini.
Pada 30 Oktober lalu di Palembang turun hujan deras sekitar lima belas menit. Usai shalat istisqo, di Lampung Barat, turun hujan deras. Warga pun menyambut syukur atas kedatangan hujan yang dinanti ini. Berbagai doa pun dipanjatkan agar kabut asap segera hilang, lahan dapat kembali ditanami, sumber mata air kembali ada.
Allah SWT berfirman, “Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan), dan Kami turunkan air dari langit yang amat bersih agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.” (QS Al-Furqan [25]: 48-49).
Kekeringan merupakan ujian untuk mengetahui siapa saja yang masih ingat kepada-Nya. Semoga manusia semakin sadar tentang kelemahan dirinya dan mengingat bahwa selalu ada Allah SWT sebagai tempat meminta. (Dompet Dhuafa/Erni)